Launching Kick Off Satu Abad NU PCNU Bondowoso di Hadiri langsung oleh cucu KH. Bisri Syansuri, Gus Salam |
Mujahadah tersebut dibersamai oleh Sembilan Kiai Khos, Jajaran PCNU baik dari Rais Syuriah, Mustasyar maupun Tanfidziyah, Lajnah, Majelis Wakil Cabang (MWC), Ranting NU, Lembaga, Banom dan seluruh Kader Penggerak NU se-Kabupaten Bondowoso.
Acara yang diawali dengan pembacaan Sholawat Badar tersebut dihadiri oleh ratusan Kader NU se-Kabupaten Bondowoso itu, mengusung tema “Satu Abad NU Menjaga Jagad dalam Tekad NKRI Berdaulat”.
Baca Juga :
- Perkuat Nasionalisme Kemerdekaan, Ansor Balongbendo Gelar Shalawat Bersama
- Dahsyatnya Doa KH Maemon Zubair untuk Indonesia di Hari Kemerdekaannya
- Yayasan At- Taqwa Bondowoso Gelar Upacara HUT Ke-77 RI, Ketua Yayasan At- Taqwa, Syukuri dengan Ilmu, Amal dan sikap
Kegiatan tersebut bertempat di Halaman Masjid KH. Hasyim Asy’ari Bondowoso, Minggu, (21/08/2022) dini hari.
Ketua Tanfidziyah PCNU Bondowoso, KH. Abdul Qadir Syam mengatakan, bahwa dalam menggerakkan masyarakat identitas diri sebagai pejuang harus ditampakkan.
“Kita harus selalu menampakkan identitas diri kita sebagai pejuang didalam menggerakkan masyarakat, menuju masyarakat yang betul-betul bisa melaksanakan ajaran islam ala Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyah,” katanya
Suasana Mujahada di Halaman Masjid KH. Hasyim Asy'ari |
Selain itu, KH. Qadir, juga menyampaikan kepada seluruh Kader Penggerak yang hadir dalam acara tersebut agar mampu merefleksikan bagaimana dahulu para Muassis NU yang tidak kenal waktu dalam memperjuangan kemerdekaan.
“Saya yakin kader penggerak, jam-jam segini (Pukul 02.00) tidak tidur. Kalau dulu saya pikir, mereka (Para Penggerak, Pejuang kemerdekaan) sudah tidak kenal waktu memperjuangkan kemerdekaan bangsa ini, Waktu siang melakukan pertempuran, malampun kadang demikian hingga tidak ada waktu tidur," kelakarnya.
Baca Juga :
- Mudah Diketahui, Berikut Amalan yang Bisa Dibaca Agar Disegerakan Haji atau Umrah
- Ketua LTN NU Jember, Santri Harus Jadi Role Society yang Bijak
Hal itu, kata Kiai Qodir, merupakan contoh dari ashabu Rasululullah SAW, itulah para pejuang, dan akan terlihat kembali jika para Kader Penggerak mengulanginya kembali serta mau mengingatkan dari apa yang sudah tergambarkan. Baik melalui cerita maupun yang lainnya yang dilakukan oleh para tokoh NU dalam memperjuangkan Kemerdekaan bangsa indonesia.
Sementara itu, Koordinator Bidang Pengkaderan PWNU Jawa Timur, KH. Abdussalam Shohib juga menuturkan bahwa tantangan setiap kader tidak sama disetiap zamannya. Sehingga, adaptasi kader terhadap arus zaman tidak boleh ketinggalan.
“Seorang kader tidak boleh lepas dari landasan Spiritualitas dan Rasionalitas. Sebagaimana acara tersebut dilaksanakan yang berlandaskan spiritualitas,” ujarnya.
Lebih lanjut, dirinya bangga, terenyuh dan mengapresiasi atas terselenggaranya acara mujahadah. PCNU Bondowoso dengan sigap mengintruksikan kepada jajaran lembaga dibawahnya untuk hadir pada waktu-waktu yang seharusnya ada dirumah untuk istirahat.
“Saya bangga, kalian hadir kesini pada dini hari mengorbankan waktu, energi serta berbiaya sendiri. Demi untuk melaksanakan titah/instruksi dari Pimpinan dari NU. Dalam rangka menyambut 1 Abad NU,” tuturnya
Ketua Panitia Satu Abad NU PWNU Jawa Timur itu juga berpesan kepada seluruh jamaah, Apa yang menjadi keinginan besar NU harus dilandasi dengan kekompakan, kebersamaan dan bergandengan tangan. Salah satu indikatornya taat kepada pemimpin.
Kegiatan tersebut di hadiri oleh Warga NU dan kader NU se-Kabupaten Bondowoso |
Pantauan di lapangan, acara Launching Satu Abad NU tersebut dibuka langsung oleh KH. Abdussalam Shohib yang didampingi oleh Rais Syuriah dan Tanfidziyah PCNU Bondowoso.
Sehingga, 34 program yang akan dilaksanakan pada Kick Off Satu Abad NU sudah resmi dibuka.
Kegiatan tersebut juga dikemas dalam Mujahadah untuk NU dan Bangsa yang di pimpin oleh jajaran Rais Syuriah PCNU Bondowoso. KH. Anwar Syafi’i memimpin pembacaan Istigasah Ijazah dari KH. Hasyim Asy’ari, KH. Asy’ari Fasya memimpin pembacaan Hizbun Imam Nawawi, H. Soleh Sumoko memimpin pembacaan Hizbun Nashor lil Istigasah dan Drs. KH. Junaidi Mu’thi menjelaskan pada bagian Mujahadah berserta penjelasan prakteknya. (*)
Penulis : Muhammad N H
Editor : Gufron