Seminar Aswaja di Kampus At- Taqwa Bondowoso mengundang KH. Abdul Qodir Syam (Baju Putih) Ketua PCNU Bondowoso sebagai pemateri |
STAI At-Taqwa Bondowoso untuk tidak salah memilih bacaan jika tidak ingin
terpengaruh dengan paham radikalisme dan liberalisme.
Hal tersebut ia sampaikan dalam giat Seminar Aswaja yang
dilaksanakan oleh BEM STAI At-Taqwa Bondowoso di Aula Lantai 3 STAI At-Taqwa
Bondowoso, Rabu (26/01).
Menurut KH Abdul Qadir Syam, modal dasar bagi mahasiswa
untuk menangkal paham radikalisme dan liberalisme adalah dengan tidak salah
pilih dalam memilih bacaan.
Baca Juga :
- Dubes Prancis, Ucapkan Selamat Kepada Gus Yahya yang Terpilih Menjadi Ketum PBNU
- Mencuat Wacana PMII Akan Kembali Jadi Banom NU, Gus Abe; Bukan Saya yang Menentukan
- Sambut Harlah NU ke-99 H, IKSASS Sukorejo Himbau Khotmil Qur’an
"Jangan sampai salah pilih bacaan agar tidak mudah
terpengaruh dengan paham menyimpang itu karena dampak bacaan itu sangat luar
biasa," katanya.
Oleh karena itu, lanjut KH Qadir, dalam memilih bacaan harus
kenali terlebih dahulu siapa pengarangnya.
"Kalau di pesantren saya yakin bacaannya terjamin
karena pendidiknya pasti memiliki sanad yang jelas, apalagi di pesantren NU.
Jangan dikhawatirkan lagi," lanjutnya.
Ia juga menegaskan bahwa jika ingin berguru, harus memilih
guru yang sanad keilmuannya bersambung pada Rasulullah SAW.
"Kalau belajar pada google atau youtube yang
pendakwahnya kadang tidak memiliki sanad keilmuan yang tidak bersambung pada
Rasulullah SAW atau isi dakwahnya tidak seperti apa yang diajarkan Rasulullah
SAW, maka itu yang kadang menjadi sebab radikal dan liberal," pungkasnya.
Sementara Pengasuh Atqia Bondowoso, Dr. KH Madzkur Damiri
sebagai pemateri kedua juga membenarkan penjabaran Ketua PCNU Bondowoso tentang
paham radikal dan liberal yang berkembang melalui media sosial.
Menurutnya, modal dasar atau nilai-nilai Islam moderat jika
dilakukan dengan sebaik-baiknya, maka tidak akan mudah terpengaruh dengan paham
radikal atau liberal.
"Pertanyaannya sekarang adalah siapkah kita
melaksanakan modal dasar itu? Khususnya mahasiswa yang memang menjadi target
penularan paham radikal dan liberal," ujarnya.
Targetnya memang mahasiswa, lanjut Dr. KH Madzkur yang juga
dosen di UIN KHAS Jember, dari pada masyarakat umum. Menurutnya, sasaran
penyebaran paham pada mahasiswa karena berbeda dengan masyarakat umum yang
pengaruhnya lebih kecil daripada mahasiswa.
"Kalau mahasiswa yang terpapar paham radikal atau
liberal, maka penyebarannya akan cepat. Beda halnya dengan masyarakat umum yang
penyebarannya lamban. Makanya, mahasiswa menjadi target dalam penyebaran paham
ini," lanjut.
Selain itu, Dr. KH Madzkur juga membeberkan upaya lain yang
bisa dilakukan untuk menangkal paham radikal dan liberal. Salah satunya
mengemas dakwah semenarik mungkin.
"Bukan isi dakwahnya yang harus dikemas bagus tapi
tampilan dakwah di media sosial yang harus dikemas sehingga bisa menarik
perhatian publik," bebernya.
"Kalau isi dakwahnya saya tidak ragu, apalagi kiai-kiai NU yang memberikan tausiyah. Yang perlu kita upayakan adalah kreatifitas kita
untuk mengemas isi dakwah itu terlihat menarik di media sosial,"
pungkasnya.
Dalam acara tersebut pula, seluruh pengurus organisasi intra Kampus di STAI At- Taqwa Bondowoso resmi dilantik |
Bondowoso ini dihadiri oleh ratusan mahasiswa STAI At-Taqwa Bondowoso, mulai
dari prodi PAI, MPI maupun PGMI.
Jangan lupa Subscribe Channel You Tube kami : Harokah Official
Selain itu, kegiatan ini juga diawali dengan Pelantikan Raya
dan Serah Terima Jabatan Pengurus BLM, BEM, dan 3 HMPS yaitu HMPS PAI, MPI, dan
PGMI.
Penulis : Muhlas
Editor : Gufron