Ternyata, Ini yang Menghambat Rezekimu

Ilustrasi, (Foto : Tim Kreatif)

wartanu.com-Rezeki menjadi kebutuhan hidup manusia, entah rezeki berupa
Kesehatan atau rezeki berupa barang seperti uang dan sebagainya. Dikutip dari
wartanu.com bahwa rezeki bisa ditambah dan bisa terhambat.



Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk menambah rezeki
adalah dengan jalan spiritual sebagaimana dikutip dari wartanu.com, bahwa ada
beberapa doa yang bisa dibaca untuk menambah rezeki.



Meskipun ada sebab yang bisa dilakukan untuk menambah
rezeki, masalah ditambah atau tidak tetap menjadi hak prerogatif Allah SWT.
Kita hanya bisa berusaha. Terlepas dari itu semua pasrahkan pada Sang Pencipta.

Baca Juga : 



Terlepas dari itu semua, sadarkah kita bahwa ternyata rezeki
bisa terhambat oleh prilaku kita sendiri? Rezeki yang tertakar itu ternyata
bisa saja terhambat apabila kita melakukan hal-hal yang semestinya dijauhi agar
rezeki tidak terhambat.



Syekh Zarnuji dalam kitabnya, Ta’limul Muta’allim,
menjelaskan bahwa ada beberapa perilaku yang harus dijauhi jika tidak ingin
rezeki yang sudah ditakar untuk kita terhambat.



Dalam kitabnya, Syekh Zarnuji menyebutkan sabda Rasulullah
SAW yaitu:



قال رسول الله صلى
الله وسلم: لا يرد
القدر إلا الدعاء ولا
يزيد في العمر إلا
البر فإن الرجل ليحرم
الرزق بالذنب يصيبه.



Artinya: “Rasulullah SAW bersabda: Tidak dapat menolak
takdir kecuali berdoa dan tidak dapat menambah umur kecuali berbuat baik. Maka
sesungguhnya laki-laki bisa terhalang rezekinya sebab dosa yang dikerjakannya.”
(Ta’limul Muta’allim, 43).



Syekh Zarnuji menerangkan bahwa hadits tersebut menunjukkan
bagaimana pengaruh dosa bagi pelakunya. Dalam kitabnya, Syekh Zarnuji
menegaskan penyebab terhambat rezeki adalah dosa, khususnya dosa akibat
berdusta karena dusta bisa menyebabkan kefakiran.



Selaikarena dosa, menurut Syekh Zarnuji masih ada lagi
perilaku manusia yang harus ditinggalkan jika ingin rezekinya tidak terhambat.
Apabila masih dilakukan apalagi secara terus menerus, maka rezekinya akan
terhalang. Waallahu a’lam.



وكذا نوم الصبحة يمنع
الرزق وكثرة النوم تورث
الفقر وفقر العلم أيضا.



Artinya: “Begitupun dengan tidur di waktu pagi yang bisa
menyebabkan terhambatnya rezeki dan memperbanyak tidur yang bisa menyebabkan
miskin harta dan miskin ilmu.” (Ta’limul Muta’allim, 43).



Kebiasaan sebagian manusia yang sering tidur di waktu pagi
ternyata menurut Syekh Zarnuji bisa menjadi penyebab terhambatnya rezeki.
Sebagaimana diketahui bahwa waktu pagi adalah waktu untuk memulai segala
aktifitas. Jika waktu itu tidak dimanfaatkan untuk memulai aktifitas, maka kata
Syekh Zarnuji rezekinya akan terhalang.



Kenapa bisa terhalang? Hemat penulis, karena misalkan ada
pemberian maka orang yang bangun pagi lah yang akan menerima terlebih dahulu
sedangkan orang yang masih tidur di pagi hari bisa saja dapat tapi belakangan
atau bisa saja tidak dapat karena sudah kehabisan.



Simpelnya, siapa yang tidak tidur di waktu pagi maka
rezekinya tidak akan terhambat. Malah akan mengalir terus. Wallahu a’lam.



Tidur pagi sudah menjadi sebab penghambat rezeki, apalagi
memperbanyak tidur. Misalkan, satu hari satu malam waktu tidur yang harusnya
hanya 8 jam malah diubah drastis menjadi 12 jam. Tidurnya pun di waktu siang
atau sore.

Baca Juga :



Jika misalkan begitu kasusnya, maka bisa dipastikan
rezekinya akan terhambat. Jika dicontohkan misalkan seperti tukang ojek. Ada 3
orang yang menunggu penumpang di tempat yang sama kemudian 1 orang sambil
menunggu penumpang ia memilih tidur sedangkan yang lain tidak tidur.



Setelah ada penumpang, secara logika yang akan dipilih
adalah tukang ojek yang tidak tidur karena lebih siap untuk mengantarkan
penumpang daripada tukang ojek yang tidur.



Dari analogika di atas bisa menjadi salah satu contoh bahwa
memperbanyak tidur memang bisa menjadi sebab terhambatnya rezeki.



Semoga kita semua dijauhkan dari hal-hal yang bisa menjadi
penghambat rezeki sebagaimana penjelasan Syekh Zarnuji dalam kitab Ta’limul
Muta’allim.



Wallahu a’lam bis shawab.



 



Penulis : Muhlas,
Santri Ponpes Miftahul Ulum Tumpeng



Editor : Gufron

Lebih baru Lebih lama