KH. A. Nawawi Maksum, Pengasuh PP Nurut Taqwa, Grujugan Kecamatan Cermee, Bondowoso, (Foto : Istimewa) |
orang memandang dan menilai bertubuh kecil dan pendek namun menyimpan banyak
keistimewaan. Tatapannya begitu tajam, gerak langkahnya selalu membuat
kesejukan. Berkulit kuning langsat selalu riang menebarkan senyuman, Senang berbaur langsung dengan banyak orang.
Memiliki
ciri khas selalu memakai sarung dan kopyah kemanapun bepergian, tentu
membedakan waktu forum resmi semi formal beliau tampil menggunakan celana, tapi
tak pernah tinggal sama songkok nasional sebagai andalan.
Lebih
senang mendengarkan banyak orang sebagai rasa hormat dan ke ingin Tahuan.
Hingga banyak penilaian terlihat memiliki pengetahuan yang luar biasa.
Baca Juga :
- Siap Alih Status, STAI At-Taqwa Bondowoso Hadirkan Direktur Pendidikan Tinggi Kemenag RI
- PMII dan Tantangan Society 5.0
- Bulan Rajab dan Keistimewaannya
Beliaulah
KH. A. Nawawi Maksum banyak orang mengenal atau sapaan akrabnya setiap hari Gus
Nawawi, sosok kiai muda asal desa Grujugan Kecamatan Cermee,Bondowoso. Beliau adalah
Salah satu pengasuh PP Nurut Taqwa yang melanjutkan perjuangan dakwah Syiar
Islam abahnya Alm. KH. A. Maksum Zainullah.
Beliau
lahir dari perjuangan nyata melayani kepentingan banyak orang. Terutama melalui
jalur pendidikan dan dakwah keagamaan.
Dengan
hadirnya PP Nurut Taqwa sangatlah tepat bagi masyarakat sekitar sebagai ladang
menimpah ilmu pendidikan, dan dakwah keisalman Ahlisunnah Wal Jamaah. Sejak
berdirinya tahun 1976 hingga sekarang PP Nurut Taqwa sudah berusia 46 tahun
banyak melahirkan genarasi bermanfaat ditengah masyarakat.
Baca Juga :
- Ketua PCNU Bondowoso Jelaskan Cara Menangkal Paham Radikalisme dan Liberalisme
- Dubes Prancis, Ucapkan Selamat Kepada Gus Yahya yang Terpilih Menjadi Ketum PBNU
Terhitung
1000 lebih alumni dan simpatisan selalu memberikan support untuk mencetak kader
yang senantiasa selalu mengabdi kepada banyak orang dan menebarkan kemanfaatan.
Allahumma
Sholli Ala Muhammad....
Semenjak
saya nyantri di PP Nurut Taqwa tahun 2012 sampai sekarang sudah menjadi alumni,
sangat berharap besar bagaimana nantinya selalu bisa memberikan sumbangsi bagi
pesantren, tentu saya mengenal beliau Gus Nawawi sebagai sosok kiai muda yang
sangat inten mengajar dan membimbing santrinya. Yah meski saya tau beliau sudah
diakui secara taraf nasional namun hebatnya beliau selalu telaten melayani
santri dan masyarakat sekitar.
Dulu di
pesantren, saya mengikuti lembaga Kursus namanya Lembaga Bahasa Arab (LBA) yang
kebetulan dibimbing langsung oleh beliau, mulai dari Mufrodat, Muhawwaroh, juga
ilmu Nahwu dan Sorrof.
Cara
mengajar beliau bukan hanya sekedar teori dan hafalan namun dilanjutkan dengan
praktek, bagaimana cara berpidato Bahasa Arab sesuai lahjah intonasi yang tepat
dan baik. Mengajarkan gramatika Bahasa Arab kitab jurmiyah, emrete, sampai
alfiyah sebagai rujukannya.
Selain
itu beliau juga Istiqomah mengajarkan kitab kuning seperti tafsir jalalain,
Fathul qorib, dan Riyadus Solihin serta lainnya.
Riwayat
pendidikannya banyak ditempuh dari berbagai kelembagaan agama, yang istilah kerennya sekarang santri petualang lah
begitu.
Pertama
beliau nyantri di PP Nurul Jadid Paiton Probolinggo, kedua melanjutkan studi
pengabdian sekedar santri kultur saja di PP Zainul Hasan Genggong.
ketiga
beliau melanjutkan sebagai santri di PP Sidogiri Pasuruan, dan yang terakhir
beliau pindah melanjutkan nyantri ke Al-Habib Salim bin Abdulloh Assyatiri
Tarim Hadramaut Yaman, putra dari Habib Abdullah Pendiri Rubath Tarim yang
telah melahirkan ribuan ulama dan santri dari segenap pelosok dunia Islam.
Disisi
lain beliau juga memiliki hubungan dekat dan sangat harmonis dengan beberapa
tokoh hebat. Seperti Aminuddin Ma'ruf yang merupakan Ketua Umum Pengurus Besar
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) 2014 - 2016. Sekarang sebagai Staf
Khusus Presiden RI dalam bidang kepesantrenan, jadi beliau ditugaskan langsung
berkeliling ke Pesantren-pesantren di Indonesia untuk menyebarkan gagasan
inovasi baru.
Cak Amin
begitu panggilan akrabnya kapasitas beliau dibutuhkan oleh Presiden Jokowi
bagaimana mampu untuk menjangkau segmen pemuda yang ada di pesantren seluruh
Indonesia dan kelompok-kelompok aktivis pemuda yang lain.
Juga
memeliki sahabat keren, humble, dan baik hati seperti Amal Amrullah yang saat
ini jadi Sekertaris Kominte PT Pelni dan Komisaris PT Swabinq Gatra. Gus Nawawi
memanggil Cak Amal begitulah setiap hari, cak amal orangnya nyaris tampil
sederhana namun juga orang hebat yang memiliki beberapa keahlian.
Baca Juga :
Tentu
melihat perjalanan Gus Nawawi adalah sebuah perjuangan belajar mencari ilmu dan
barokah yang ingin di dapatkan. Sekaligus sebuah bentuk tabarrukan dari satu
guru ke guru yang lain. Berkat istiqomah kegigihan beliau, juga disertai do'a
orang tua dan guru-guru yang senantiasa memberi bimbingan, Gus Nawawi berhasil
melanjutkan perjalanan pesantren yang didirikan abahnya itu menjadi besar
seperti sekarang.
Allahumma
Sholli Ala Muhammad...
KH.
Nawawi Maksum bukan hanya sosok kiai yang mengajar di gedung tinggi
berkelembagaan, selain itu beliau senang turun langsung menyentuh masyarakat
keramaian. Beliau sadar, bahwa masyarakat justru lebih membutuhkan pendampingan.
Terutama di bidang keagamaan.
Maka dari
itu santri beliau bukan hanya sekedar mereka yang secara hitungan tercatat
sebagai santri dan tinggal di pesantren. Santri beliau adalah seluruh
masyarakat luas yang sejatinya lebih memerlukan banyak bimbingan dan arahan
kebenaran.
Jangan lupa Subscribe Channel You Tube kami : Harokah Official
Semoga
KH. A. Nawawi Maksum dipanjangkan umurnya selalu diberikan kesehatan dan
kelancaran dalam membimbing kita semua. menjadi penopang kekuatan hidup meraih
keberkahan, menjadi cahaya terang ditengah kebutuhan banyak orang, dan menjadi
sosok yang tangguh sumber motivasi bagi kita semua.
Kontributor
: Mahfud Kader PMII Bondowoso
Editor :
Gufron