Heniwati, S.Pd.I (Kri) saat menerima cinderamata seusai menyampaikan materi |
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PK PMII) Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah
(STIT) Togo Ambarsari adakan Sekolah
Islam Gender (SIG) II di Aula STITTA, Tangsil Wetan, Wonosari, Bondowoso, Ahad,
(20/02)
Kegiatan kaderisasi
formal PMII yang di ikuti oleh puluhan kader pergerakan itu di isi langsung oleh
Devisi Teknis KPU Bondowoso, Heniwati,
S.Pd.I.
Baca Juga :
- Bagaimana Perempuan dalam kehidupan, Begini Kata Devisi Teknis KPU Bondowoso
- Muskercab I, Rais Syuriah PCNU Sebut NU Sama dengan Manusia
- Agar Menjadi Orang yang Beruntung, Menurut Kiai Yazid
Dalam penyampaiannya
dirinya menjelaskan pentingnya citra diri kader pergerakan di muka Publik. Hal itu
ia sampaikan untuk memotivasi dan memupuk semangat kader untuk menciptakan pribadi
yang luhur sesuai keinginan pendahulunya.
“Citra kader Putri
PMII harus terus ditampakkan, jangan sampai kader Putri apalagi kader
pergerakan dipandang sebelah mata,” ungkapnya memotivasi.
Diriya menyampaikan
ada banyak unsur yang bisa mempengaruhi terhadap citra diri
seseorang. Salah satunya adalah pengaruh keluarga, pengaruh persahabatan, pengaruh
dari lingkungan dan pengaruh dari pengalaman hidup.
“Salah satu factor yang
berpengaruh terhadap citra diri adalah keluarga misalnya watak, kecerdasan,
postur tubuh dan pola pendidikan,” jalasnya saat menyampaikan materi.
Dari citra diri
itulah, kata Heni sapaan akrabnya, akan membentuk karakter kader yang mampu
memposisikan dirinya. Sehigga dia sanggup dan survive di tengah-tengah gejolak
perkembangan zaman.
“ketika citra diri
seorang kader pergerakan terbentuk dia akan mempu memposisikan dirinya,
sehingga tidak mudah untuk terpengaruh oleh hal-hal negativ, itu yang harus dilakukan
oleh kader pergerakan,” jelasnya.
Heniwati saat foto bersama dengan Kader Putri PMII STITTA |
disitu senior PMII itu juga menyampaikan berbagai strategi yang bisa dilakukan untuk
membangun citra diri seseorang, khususnya kader Kopri. Salah satunya adalah
dengan penguatan Intelektual akademik, ikut aktif dalam Gerakan Perempuan dan
Advokasi Sosial serta Branding
Profesionalitas diri.
Baca Juga :
- Goes To School : PMII STIT-TA Bondowoso Edukasi Siswa diTengah Pandemi
- Ketua PBNU Beberkan Misi Global Nahdlatul Ulama
“Kader Putri harus
Profesional bagaimana memposisikan diri di depan public ataupun dibelakang public
(Kehidupan rumah tangga),” jelasnya.
Dirinya berharap
dengan adanya SIG tersebut kader kopri PMII STITTA menjadi perempuan yang hebat
dan mampu menggapai kesetaraan gender dan mengambil peran sesuai kemampuannya.
“Semoga dengan SIG
ini, kader Purti semakin berkualitas dan ikut berperan, bukan baperan,”
harapnya. (*)
Penulis: Muhlas
Editor : Gufron