KH. Husnan Wringin, (Foto : Tim Kreatif) |
yang pernah terkejut heran akan kelebihan-kelebihan Kiai Husnan Wringin
Bondowoso. Rasa heran itu muncul, salah satunya sebab; Kiai bisa mengetahui
keinginan satu, dua, bahkan sekelompok orang yang pernah sowan ke kediaman
beliau, di Wringin.
Tak perlu jauh-jauh
mencari siapa yang pernah berdecak kagum itu, ternyata ayah penulis pernah
mengalami secara langsung fenomena yang sulit dicerna akal sehat tersebut. Kiai
Husnan mengetahui maksud dan keinginan ayah beberapa tahun silam di Wringin.
Ini real, tidak ngada-ngada.
Sedikit saya mau cerita
soal ayah. Bahwa beliau ini adalah orang Wringin Bondowoso tulen juga
dibesarkan disana. Namun semenjak menikah sampai hari ini, ayah ditakdirkan
menetap di kampung saya lahir; Desa Pucang Anom Jambesari Ds Bondowoso. Ayah
pernah berguru kepada sejumlah kiai di kampung halamannya, di Wringin, dan
salah satunya kepada al-mukarrom Kiai Husnan bin Muhsin.
Baca Juga :
- Al-Arif Billah; Kiai Husnan Wringin (I) Ulama Kharismatik dan Kisah Rombongan yang Merasa Heran
- Tingkatkan Amalan Baik di Bulan Ramadan, PCNU Bondowoso Adakan kajian Menjelang Buka
- Wakil Presiden RI; Puasa Tidak Sekadar Menahan Makan dan Minum
Sore menjelang magrib
di tahun yang kalau tidak salah 1979 kata ayah, bahwa beliau (ayah) hendak menghadiri
undangan ke kampung sebelah. Kira-kira kurang setengah jam-an waktu undangan
tiba, entah mengapa ada tamu menghampiri ayah ke rumah.
Sejatinya tamu itu
bukan untuk ayah. Tamu itu ternyata orang yang hendak sowan ke Kiai Husnan di
kediamannya; Pesantren Ra'iyatul Husnan Wringin, tapi ngajak ayah untuk
menemani saat menghadap Kiai. Oh iya, jarak dari rumah ayah ke pesantren Kiai
Husnan tidaklah jauh. Kisaran 1,5 km-an.
Sedari awal tamu ini
mengajak, ayah sudah menyampaikan permohonan "maaf" tidak bisa
menemaninya menghadap Kiai Husnan. Hal ini wajar, sebab dalam waktu kurang dari
setengah jam-an, ayah harus menghadiri undangan. Disamping, ayah juga faham
kalau sowan ke beliau bisa menguras waktu yang tak sebentar. Harus nunggu Kiai,
harus antri dengan banyaknya tamu yang berkunjung, dll.
Karna tamu tadi terus
membujuk ayah untuk menemaninya menghadap Kiai, ayah akhirnya bersedia. Walau,
kemauan ini masih bercampur cemas, ayah hawatir lambat saat menghadiri
undangan. Bergegaslah ayah dengan tamu itu berangkat menuju kediaman Kiai
Husnan.
Setalah menempuh
perjalanan yang tidak terlalu lama, ayah pun tiba di depan dalem (rumah) Kiai.
Tentu, abah dan tamu tadi tidak sebatas berdua disana. Beberapa rombongan dari
berbagai daerah sudah lebih awal tiba, dengan tujuan sama; yakni bertemu dengan
Kiai Husnan.
Disinilah abah dan
seorang temannya terkejud heran saat Kiai Husnan keluar melewati pintu dalem
beliau. Pas saat Kiai keluar, pandangan beliau langsung tertuju ke 2 tamu yang
agak diurutan belakang. 2 tamu itu tak lain adalah ayah & seorang temannya
tadi.
Kiai malah langsung
memanggil ayah, 'meng-anak tirikan' para tamu yang lebih awal datang.
Berbicaralah Kiai Husnan dengan ayah beserta seorang temannya.
Durasi obrolan ternyata
tidaklah lama. Hanya waktu yang sebentar, Kiai Husnan langsung menyudahi
dialognya, dan menyuruh ayah juga temannya untuk segera langsung bertolak.
"Cokop la cong. Tulih mule kessak lah. Be'en jieh kesusu, steah be'en bede
kapentengan" (Sudah cukup. Kamu ini keburu, sekarang kamu ada kepentingan)
pungkas dawuh Kiai Husnan. Beliaupun langsung meninggalkan ayah, beralih
menyapa tamu-tamu yang lain.
Dengan demikian, ayah
dengan seorang temannya pun meninggalkan pesantren Ra'iyatul Husnan kediaman
Kiai Husnan. Bukan cepat-cepat ingin sampai ke rumah, ayah malah memilih santai
kala perjalanan pulangnya. Sebab; semasa perjalanan pulang, ayah terus menerus
membahas ihwal kejadian yang sulit dipercaya tadi saat di kediaman Kiai Husnan.
Baca Juga :
Ayah begitupun
temannya, benar-benar takjup bukan main. Ayah begitu heran akan Kiai Husnan
yang dapat mengetahui maksud dan keinginannya dari rumah. Menabjubkannya,
karena sebelum momentum luar biasa ini berlangsung, tentu tak ada seorang pun
yang menyampaikan berita kepada Kiai Husnan; kalau ayah hendak mengunjungi
beliau. Subhanallah.
Akhiron, disamping
kisah dari ayah ini, tidaklah sedikit yang menutur, bercerita kejadian luar
biasa hampir sama timbul dari Al-Mukarrom, Al-Arif Billah: Kiai Husnan Wringin
Bondowoso.
Penulis : Muhammad Fauzan, Santri Ma'had Aly Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo Situbondo yang juga masih belajar dan mengabdi di Nurul Qarnain Jember
Editor : Gufron