Ilustrasi santri di Pesantren (Foto : wartanu.com) |
Saat anak pulang dari pesantren sebab libur Ramadhan, sebagai orang tua tentu bangga dan bahagia karena dapat berkumpul kembali dengan anak selama satu bulan lebih.
Dengan kepulangan anak dari pesantren, sebagai orang tua juga bisa memantau akhlak anaknya dan bagaimana cara anaknya menerapkan ilmu yang didapat selama di pesantren ketika pulang ke masyarakat.
Baca Juga :
- Rutin, IKTASAMU Tangsil Wetan Gelar Halal Bihalal
- PWNU Jatim Berduka, Katib Syuriyahnya Wafat
- Gandeng Santri Design, PWNU Jatim Adakan Lomba Video Pendek
Saat anak akan kembali ke pesantren setelah libur Ramadhannya selesai, orang tua tidak perlu bersedih. Justru sebagai orang tua harus bangga melihat anaknya yang semangat untuk kembali ke pesantren. Bangga dengan semangat anaknya yang ingin belajar agama dan mencari barokah di pesantrennya.
Sebagai orang tua, sekali lagi jangan bersedih melihat anaknya yang akan kembali ke pesantren. Anak yang kembali ke pesantren itu akan beruntung dan keberuntungan tersebut tidak hanya didapat oleh anaknya melainkan juga orang tuanya.
Dalam QS. Ath-Thur ayat 21 Allah SWT berfirman :
وَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَٱتَّبَعَتۡهُمۡ ذُرِّيَّتُهُم بِإِيمَٰنٍ أَلۡحَقۡنَا بِهِمۡ ذُرِّيَّتَهُمۡ وَمَآ أَلَتۡنَٰهُم مِّنۡ عَمَلِهِم مِّن شَيۡءٖۚ ... الآية
Artinya : Dan orang-orang yang beriman, beserta anak cucu mereka yang mengikuti mereka dalam keimanan, Kami pertemukan mereka dengan anak cucu mereka (di dalam surga), dan Kami tiada mengurangi sedikit pun pahala amal (kebajikan) mereka....(QS. Ath-Thur: 21)
Penjelasan tentang ayat tersebut sebagaimana yang dijelaskan dalam Kitab Tafsir Shawi Juz 4, yaitu:
والمعنى أن المؤمن إذا كان عمله اكثر ألحق به من دونه في العمل إبنا كان أو أبا ،ويلحق بالذرية من النسب الذرية بالسبب وهو المحبة فإن حصل مع المحبة تعليم علم أو عمل كان أحق باللحوق كالتلامذة فإنهم يلحقون يأشياخهم ،وأشياخ الاشياخ يلحقون بالاشياخ وإن كان دونهم في العمل ،والاصل في ذلك عموم قوله صلى الله عليه وسلم ،اذا دخل المؤمن الجنة سأل أحدهم عن أبويه وزوجته وولده فيقال إنهم لم يدركوا ما أدركت فيقول يارب إني عملت لي ولهم،فيؤمر بإلحاقهم به،
صاوي جز ٤ ص١١١
Artinya :Orang mu'min bila amalnya lebih banyak maka akan dipertemukan dengannya Orang amalnya di bawahnya baik Orang tua atau Anaknya, disamakan dengan Dzurriyyah dalam Nasab adalah Dzurriyyah dg Sebab yaitu Mahabbah, bila dalam Mahabbah menghasilkan Ilmu atau Amal maka lebih berhak Untuk di pertemukan, Seperti Murid/Santri akan di pertemukan dengan Guru Guru nya dan Guru Guru nya akan di pertemukan dengan Para Gurunya walaupun amalnya di bawahnya,
Dengan Dalil : Bila Orang mu'min masuk Surga,,Salah satu di antara mereka menanyakan( Mana Kedua Orang tuaku,,Mana Istri ku ,Mana Anakku? Di Jawab ,,Amal Mereka tidak Sampai/Sama/ dengan amal yang engkau capai , Orang tersebut ,,Usul! : Yaa Rabb: Sungguh Saya dulu di dunia Ibadah pahalanya untuk Saya dan Kedua Orang tua,,Istri & Anak !Ahirnya di Perintah Agar dikumpulkan,
Kandungan dalam ayat tersebut adalah dzurriyyah sebab nasab yang mukmin (anak ataupun orang tua) bila amal salah satunya lebih banyak, maka Allah SWT akan mempertemukan orang yang amal salehnya di bawahnya dengan yang lebih banyak, baik anak ataupun orang tuanya (dengan syarat iman) ,
Dan disamakan dengan dzurriyyah sebab Nasab adalah Dzurriyyah sebab mahabbah (santri dan kiainya atau murid dan gurunya). Santri atau murid yang ilmu dan amaliyahnya mengikuti jejak kiai atau Gurunya, maka santri atau murid tersebut akan dikumpulkan dengan kiai atau gurunya. Begitulah seterusnya. (Tafsir Shawi Juz 4 : 111)
Dari ayat dan tafsir tersebut bisa dipahami bahwa kelak anak-cucu kita yang mengikuti jejak gurunya dalam hal amal saleh akan dipertemukan atau akan dikumpulkan dengan gurunya.
Baca Juga :
- Cara Mengatasi Peliknya Ekonomi
- Al-Arif Billah; Kiai Husnan Wringin (IV) Menjadi karomah sebab khidmahnya kepada guru
Dengan anak kita yang demikian, sebagai orang tua kita harus bangga dan beruntung mempunyai anak yang selalu mengikuti gurunya di pesantren. Sebab dengan begitu, kelak anak kita akan dikumpulkan dengan beliau. Bukan hanya anak kita, tapi kita sebagai orang tua juga akan dikumpulkan bersama beliau.
Berbahagialah bagi orang tua yang anaknya kembali ke pesantren. Doakan mereka agar diberi kesehatan dan kemampuan untuk belajar dan mengabdi di pesantrennya.
Penulis : H.Moch Anwar Syafi'i, Ketua Aswaja NU Center Bondowoso
Editor : Muhlas