Nyai Hj Mustakmilah saat menyampaikan mauidoh hasana di depan jamaah |
Kegiatan yang bertempat di Graha NU Kota Kulon, Ahad (9/10), menyedot hampir seribuan pengurus Muslimat NU se-Kabupaten Bondowoso.
Nyai Hj Mahtumah dalam mauidoh hasanahnya mengatakan, agar dalam pelaksanaan Maulid Nabi ini, jamaah berniat menyongsong Maulid Nabi untuk membentengi krisis akhlak.
Baca Juga :
- Ini Pesan Penting Wakil Ketua PBNU tentang Pendidikan dan Lulusan Pesantren, Simak Baik-baik
- PK PMII STKIP PGRI Situbondo Gelar Pelantikan, Ini Pesan Ketua STKIP PGRI Situbondo Pada PMII
- Sambut Baik Program Visitasi Akreditasi Dari PW GP Ansor Jatim, GP Ansor Sidoarjo Siap Pertahankan Akreditasi A
“Karena semua yang terkait dengan Maulid Nabi, akan melepas kesusahan. Apapun yang terjadi pada kita, akan menemukan titik terang. Sholawatan dikumandangkan akan menghilangkan keruwetan”, jelasnya.
Nyai Hj Mahtumah dalam ceramahnya juga mengajak agar para jamaah untuk mencintai Baginda Nabi SAW.
“Nabi sebaik-baik manusia yang dicintai dan mencintai. Kita ummatnya adalah pecinta yang tak cukup bukti terhadap Nabi Muhammad SAW”, tutur penceramah asal Situbondo ini.
Suasana Maulid Nabi Muhammad di Graha NU Bondowoso |
“Apa perlunya shalawat? Tidak ingin hanya mengambil manfaat dengan shalawat. Tapi kita bershalawat karena “ngestoagih papakonah” Gusti Allah SWT,” tegas Nyai Hj Mahtumah.
Sebab, kata Nyai Hj Mahtumah, tidak ada pekerjaan yang tidak diberikan contohnya oleh Allah secara langsung, kecuali shalawat.
“Puasa, zakat, haji, semua dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Tapi khusus Shalawat, Allah SWT yang mencontohkan,” jelasnya.
Di akhir ceramanya, Nyai Hj Mahtumah berharap, shalawat yang dibaca bersama jamaah disukai oleh Nabi Muhammad SAW, sehingga semakin dekat pula dengan Baginda Nabi Muhammad SAW. *
Kontributor : Elok
Editor : Gufron