Bentengi Kader dari Paradigma Radikal dan Liberal, PMII Rayon Avicenna Gelar Madrasah Aswaja

PMII Rayon Avicenna STAI At-Taqwa Bondowoso menggelar Madrasah Aswaja
Kelompok Islam radikal dan liberal semakin marak keberadaannya dewasa kini, dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) sebagai organisasi NU yang bergerak di ranah mahasiswa juga mempunyai peranan penting untuk menjaga warga NU, khususnya anggota dan kader PMII, agar tidak mudah terpengaruh dengan pemikiran orang Islam radikal dan liberal.

Untuk membentengi anggota dan kader PMII dari paradigma Islam radikal dan liberal, PMII Rayon Avicenna STAI At-Taqwa Bondowoso menggelar Madrasah Aswaja di Yayasan Miftahul Ulum Al-Anwar, Patemon, Tlogosari, Bondowoso.

Kegiatan itu berlangsung selama 3 hari, yakni mulai dari Jum'at (11/06) sampai Ahad (13/06) dengan mengusung tema "Menangkal Paradigma Islam Radikal dan Liberal".

Baca Juga :

Selfi, Ketua Panitia Madrasah Aswaja mengungkapkan bahwa apa yang ia lakukan bersama pengurus PMII Rayon Avicenna STAI At-Taqwa Bondowoso merupakan bukti nyata untuk membentengi anggota dari pengaruh Islam radikal dan liberal.

"Kami tidak mau anggota PMII khususnya pengurus mudah terpengaruh dengan paradigma Islam yang menyimpang itu," kata Selfi saat ditemui tim wartanu.com, Ahad (13/06).

Selain itu, Selfi juga menyinggung insiden pengeboman di Gereja Katedral Makassar pada beberapa bulan lalu. Menurutnya, pelaku pengeboman itu tentu sudah dipengaruhi oleh kelompok Islam radikal dan liberal sehingga mau melakukan insiden tersebut.

"Anggota ataupun kader PMII tidak boleh mudah terpengaruh, mudah dicekoki otaknya dengan kelompok Islam yang begitu. Makanya, kami sengaja mengadakan kegiatan Madrasah Aswaja ini yang salah satu tujuannya memang untuk membentengi pengurus khususnya anggota," tegasnya.

Lebih lanjut Selfi menyatakan, saat ini banyak kelompok Islam mengaku dirinya sebagai Ahlussunnah wal Jama'ah (Aswaja) tetapi sama sekali tidak mencerminkan Aswaja. Saling kafir-mengkafirkan menjadi contoh bahwa yang demikian bukanlah Aswaja, menurut Selfi.

"Melihat fenomena yang terjadi khususnya di Bondowoso, Madrasah Aswaja ini menjadi sangat perlu kami adakan agar kita dapat memahami apa itu Aswaja, bagaimana i'tikad dan ikhtiar kita dalam ber-Aswaja," lanjutnya.

Sementara untuk pemateri dalam kegiatan tersebut, Selfi menyebut KH. Moh. Anwar Syafi'i, Ketua Yayasan Miftahul Ulum Al-Anwar yang juga Ketua Aswaja Center NU Bondowoso, sebagai pemateri selama 3 hari penuh.

Pada kegiatan Madrasah Aswaja tersebut, PMII Rayon Avicenna Mengundang KH. Moh. Anwar sebagai pemateri
"Pematerinya langsung KH. Moh. Anwar Syafi'i yang memang pakarnya di Bondowoso dalam hal keaswajaan," terangnya.

Kegiatan Madrasah Aswaja selama 3 hari ini mendapat respon baik dari anggota, salah satunya adalah Maulana. Ia merasa sangat senang bisa ngaji langsung kepada KH. Moh. Anwar Syafi'i.

"Tidak semua orang memiliki kesempatan untuk ngaji langsung kepada beliau," katanya pada tim wartanu.com, Ahad (13/06).

Terlihat para peserta sangat antusias dalam mengikuti kegiatan yang diadakan oleh PMII Rayon Avicenna
Selain itu, Maulana juga menyatakan bahwa kegiatan Madrasah Aswaja mengingatkan dirinya ketika nyantri dulu di Ponpes Wali Songo, Mimbaan, Situbondo.

Pasca kegiatan tersebut, Selfi berharap anggota dan pengurus bisa membentengi dirinya dari kelompok Islam radikal dan liberal.

"Di daerahnya masing-masing, kami harap anggota dan pengurus menjadi tameng dan benteng dalam menangkal paradigma Islam radikal dan liberal," pungkas Selfi. (*)


Penulis : Muhlas

Editor : Gufron

Lebih baru Lebih lama