Sugiono, Dari Belajar, Berjuang dan Bertaqwa, Hingga Terpilih Menjadi Nahkoda

Sugiono (Kiri), ketua PAC IPNU Kecamatan Pujer terpilih bersama Fathorrosi (kanan) salah satu pengurus PC IPNU Bondowoso

Tepat pada tanggal, 29 Agustus 2021 menjadi puncak
konferensi kelima Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdhatul Ulama
(IPNU) Ikatan Pelajar Puteri Nahdhatul Ulama (IPPNU) Kecamatan Pujer, KabupatenBondowoso. Namun, dalam tulisan kali ini saya tertarik dengan seseorang yang
baru terpilih menjadi ketua periode saat ini, melalui hasil konferensi
tersebut.



Ya, Rekan Sugiono namanya. Dia yang akan memimpin Pimpinan
Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdhatul Ulama (IPNU) Masa Khidmat 2021-2023.
Selama 2 tahun, Sugiono akan menjadi nahkoda baru pada organisasi Pelajar NU di
kecamatan Pujer.



Awal mula saya bertemu dengan Rekan Sugiono memang ada rasa
yang tidak menyangka. Mengapa? Karena dirinya ketika ditanyak selalu merendah
dan saya masih mau terus belajar. Pasti tanggapannya demikian. Namun, dari
kalimat itulah sekarang usahanya telah dibayar, dengan dipercayainya menjadi
pemimpin selama satu periode.

Baca Juga :



Kemarin, pasca pemilihan tanpa sengaja saya menghubungi
Rekan Sugino melalui pesan whatshapp. Saya langsung mewawancarai ketua terpilih
tersebut dengan melontarkan beberapa pertanyaan. Dengan begitu luwesnya semua
pertanyaan dijawab. Padahal awal mula bertemu dengan saya, dirinya sangat
gugup, cenderung malu dan ingin selalu tersenyum.



Hingga pada 1 pertanyaan, “Bagaimana proses awal kamu masuk
ke IPNU?” dengan uniknya dia menjawab, “Kalau ditanya awal proses masuk IPNU
itu saya hanya disuruh, dan itupun saya benar-benar tidak tahu apa itu IPNU.
Karena yang saya ketahui IPNU dirumah saya itu ada kayak pelatihan tentara.
Sepintas saya berkata, ‘nyaman pas deddhi tentara koklah (Enak pas jadi tentara
saya). Nah, pasca dari situ ternyata saya dikirim ke MWC (Majelis Wakil Cabang)
setempat. Itulah proses awal masuk IPNU,”



Inilah yang mencerminkan dirinya seorang Rekan Sugiono yang
menyatakan bahwa dirinya memang tidak tahu. Namun, karena gigih dan semangatnya
membuat rasa penasaran tersebut berubah menjadi kenyataan akan akan keingin
tahuannya terhadap organisasi IPNU.



Foto bersama, seusai acara Konferensi PAC IPNU-IPPNU Kecamatan Pujer
Selain itu pula, saya tidak puas dengan satu pertanyaan saja
dengan seorang Pelajar NU yang satu ini. Tepat pada tanggal 22 Agustus 2021,
Rekan Sugiono menemani saya dan rekan-rekan LPP PC IPNU IPPNU Bondowoso Road To
PKPP Nurul Ulum, Cindogo, Tapen, Bondowoso. Ada rasa yang membuat saya tidak
menyangka kembali terkait proses Rekan Sugiono yang dilewati selama ini.



“Kak, saya boleh minta kertas kosong?” tanyanya pada saya
yang saat itu memimpin forum. “Boleh,untuk apa?”. Dengan senyumnya, Sugiono
menjawab, “Saya juga ingin sama dengan adik-adik disini. Membuat puisi,” tanpa
basa-basi saya langsung memberikan kertas kosong tersebut. Hingga akhirnya
terciptalah sebuah puisi murni karya tulisan Rekan Sugiono. Hanya saja dia
langsung menyobek kertas yang berisi puisi hasil tulisannya sendiri. Malu untuk
diperlihatkan karena baru belajar.



Teringat dari situlah, saya ingin mengulas lebih dalam
tentang Nahkoda baru IPNU Kecamatan Pujer tersebut. Padahal sudah berlalu satu minggu.
“Apa saja yang kamu rasakan selama berproses di IPNU?” keyakinan saya semakin
membakar, bahwa apa yang telah dirasakan saat Road To PKPP Nurul Ulum akan
diungkap.



“Proses yang saya rasakan saat ber-IPNU adalah sangat dan
sangat bahagia, senang dan juga harus tetap bersyukur. Karena dari proses
tersebut bisa menambah banyak teman, bisa meminta bantuan saat musibah melanda
dan posisi saya jauh dari rumah. Bisa dibilang itu adalah relasi juga. Selain
itu, saya bisa mendapatkan ilmu dan pengalaman yang belum pernah saya rasakan
dan saya cicipi di bangku sekolah,”



Ada sebuah kalimat yang akan membuat orang-orang non
organisatoris tertegun saat membaca tulisan ini. Pengalaman dan ilmu di dalam
sebuah organisasi utamanya dibawah naungan Nahdhatul Ulama (NU) sudah terungkap
belum ada di bangku sekolah. Ini menandakan bahwa, bukan hanya seorang
mahasiswa yang harus berorganisasi.



Akan tetapi, seorang
pelajar yang masih duduk dibangku sekolah juga harus merasakan bagaimana
berorganisasi dijalan yang tepat dan benar sanad keilmuan dan perjuangannya.
Tentu, ada IPNU, IPPNU dan PMII misalnya. 



Hal tersebut tidak menghentikan saya untuk menelisik lebih
dalam lagi, ternyata masih banyak yang belum terungkap oleh Pakwa (panggilan
akrabnya) terpilih tersebut. Dengan pertanyaan baru, tentu dengan suasana yang
baru pula.



“Hal apa yang hingga saat ini terkesan dan bisa membawamu
menjadi Ketua IPNU Kecamatan Pujer?” Nah, sebelum saya mengungkap apa jawaban
dari Rekan Sugiono. Saya langsung mengelus dada disaat saya bertanya kepada
Rekan Sugiono, sebab dia salah satu panitia dalam konferensi tersebut. “Lek,
Siapa yang terpilih?” dengan tegas dan begitu bahagianya dia menjawab, “Buleh
dibik kak, buleh kak (saya sendiri kak, saya kak),” diulang dua kali.
Subhanallah.



Kemudian, diapun juga menjawab pertanyaan ketiga yang saya
berikan khusus. “Hal yang paling terkesan dalam diri saya ada di jargon Pelajar
NU yaitu Belajar, Berjuang, Bertaqwa. Harus berjuang, belajar juga tidak boleh
lupa serta ketaqwaan kita terhadap Allah SWT,”



Dengan jawaban tersebut, saya semakin yakin bahwa Rekan
Sugiono sudah mampu merealisasikan jargon Pelajar NU dalam kehidupannya.
Sehingga, bisa membawa dan mengangkat dirinya terbang dengan
setinggi-tingginya. Inilah yang sering diungkap oleh para rekan maupun sahabat
lainnya. Bahwa ‘Usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil. Begitu pula hasil,
tidak akan pernah mengkhianati segala usaha’.



Selanjutnya, saya ingin mengungkap rasa dan suasana yang
berbeda tentunya akan dialami oleh dirinya. Semula hanya sekedar menjadi
anggota, terus berproses pengurus harian hingga terpilih menjadi ketua umum.
“Apa yang kamu rasakan disaat sudah terpilih?” mesin ketik di whatsapp begitu
lama muncul. Pasti akan ada jawaban spesial dari moment bahagia tersebut.



“Tentunya bahagia bangetlah, bersyukur juga. Karena akan
mendapatkan ilmu kepemimpinan yang belum saya pelajari dibangku sekolah juga,”
jawabnya



Lagi-lagi dia mengungkap ilmu yang didapat pasca dirinya
terpilih belum didapatkan pada saat dirinya menempuh pendidikan di bangku
sekolah. Ya, Ilmu Kepemimpinan. Sebenarnya tak jarang orang mempunyai jiwa
kepemimpinan. Hanya saja dari sekian banyak orang  memendam jiwa kepemimpinannya karena kurangnya
rasa percaya diri dalam dirinya.



Ada seseorang yang memang sudah tertanam dalam dirinya.
Namun, ada juga yang perlu dilatih dan dimbimbing. Juga, ada yang harus membaca
beberapa jilid buku teoritik tentang kepemimpinan. Nah, berbeda dengan Rekan
Sugiono ini. Dia akan mendapatkan ilmu kepemimpinan dari jawaban saat saya
bertanya adalah pada saat dirinya menjabat sebagai ketua IPNU selama 2 tahun
tersebut. Sungguh tidak pernah menyerah dan putus asa, bahwa belajar tidak ada keterbatasan
usia selama hayat masih dikandung badan. Selagi kesempatan masih memiliki alur
yang panjang.



Sugik panggilan akrabnya semenjak saya kenal. Dengan proses
dan perjuangannya yang luar bisa sudah membawa dirinya saat ini menjadi seorang
pemimpin. Bukan lagi dipimpin. Mengurus bukan lagi diurus. Tentu,
memperjuangkan masa 2 tahun atas amanah yang diberikan. Maka dari itu, dirinya
harus punya planning (rencana) yang sudah harus tercanang sejak awal sebelum
terpilih.

Baca Juga :

Dengan demikian, membuat saya semakin penasaran akan
progress seorang Sugiono untuk membawa PAC IPNU Kecamatan Pujer kedepan. “Akan
dibawa kemana organisasi IPNU khususnya Kecamatan Pujer selama kamu memimpin?”
Dengan kalimat yang menyentuh dan belum pernah saya temukan jawaban ini dari seorang
pemimpin terpilih.



“Semua orang bisa bermimpi untuk PAC Pujer kearah yang lebih
baik. Tetapi, saya akan membawa PAC IPNU-IPPNU Kecamatan Pujer kearah yang bisa
menjadikan PAC Pujer menjadi cerminan bagi PAC-PAC lain dibawah naungan PC IPNU
Kabupaten Bondowoso,”



Subhanallah, pikiran yang cerdas. Dia benar-benar
menunjukkan, bahwa menjadi diri sendiri itu lebih baik. Daripada harus sama
namun tidak sesuai dengan selera hati.



Semoga amanah ini bisa diemban dengan baik. Serta,
membuktikan bahwa apa yang telah terucap menjadi bukti nyata terhadap PAC IPNUKecamatan Pujer.



 



Penulis: Haris



Editor: Gufron

Lebih baru Lebih lama