KOPRI At-Taqwa Harapkan Bias Gender Tidak Zaman Lagi Melalui SIG Ke-7

(Suasana Opening Ceremony SIG KOPRI Komisariat RBA STAI At-Taqwa Bondowoso)
Korps PMII Puteri (KOPRI) Komisariat Raden Bagus Asra (RBA) STAI At-Taqwa Bondowoso berharap bias gender tidak zaman lagi di era sekarang dengan diadakannya Sekolah Islam Gender (SIG) Ke-7 yang dilaksanakan di Asrama al-Ikhlas Dawuhan, Tenggarang, Bondowoso, Jum'at (21/01).

Ketua Panitia, Siti Nuri Diana Jadidah menjelaskan diadakannya kegiatan SIG ke-7 ini sebagaimana tema kegiatan yang diangkat yaitu "Bias Gender Masih Zaman?".

Menurutnya, tema ini mengajak untuk berpikir kritis bahwa perempuan bisa melakukan apa pun meski tanpa seorang laki-laki.

"Tema ini juga mengajak pada seluruh perempuan untuk tidak bergantungan pada laki-laki, karena perempuan masih bisa melakukan apapun meski tanpa laki-laki," katanya.

Melalui tema itu, Dina sapaan akrabnya dan seluruh panitia tidak ingin ada lagi diskriminasi terhadap perempuan agar bias gender tidak terus menerus terjadi.
(Ketua Panitia, Siti Nuri Diana Jadidah saat menyampaikan sambutan)
"Jangan ada lagi anggapan bahwa perempuan itu lemah pasca acara ini dan kita sebagai perempuan harus menjunjung tinggi harkat dan martabat perempuan karena kita juga mempunyai hak yang sama seperti laki-laki," ujarnya.

Baca Juga : 
Lebih lanjut, ia berpesan kepada seluruh peserta untuk terus semangat berproses dengan khidmat meskipun sarana dan prasarana yang disediakan oleh panitia kurang memadai.

"Panitia sudah mengupayakan selanjutnya ikuti SIG ini dengan luar biasa, karena apapun yang dianggap luar biasa pasti hasilnya juga luar biasa," tutupnya.

Sementara Ketua KOPRI Komisariat RBA STAI At-Taqwa Bondowoso, Sa'adatus Shalihah menilai tema SIG kali ini merupakan tema luar biasa yang diangkat oleh panitia.
(Ketua KOPRI Komisariat RBA STAI At-Taqwa Bondowoso)
Foto : Istimewa
"Dengan tema ini, akan menyadarkan kita bahwa bias gender harusnya tidak ada lagi di era sekarang dan salah satu upaya yang bisa dilakukan pertama kali adalah dengan menjaga ucapan," ucapnya.

Realita yang terjadi, lanjut Shalihah, awal mula terjadinya bias gender bermula dari mulut yang berbicara. Menganggap perempuan lemah, mencibir perempuan tidak bisa melakukan apa-apa tanpa laki-laki.

"Anggapan dan ucapan seperti itu harus kita lawan dengan tindakan nyata bukan hanya dengan sindir-menyindir lewat media sosial," lanjutnya.

Di sisi yang lain, Ketua Komisariat RBA STAI At-Taqwa Bondowoso, Lubabul Jannah mengajak kader KOPRI untuk mengeksplorasikan segala pengetahuan, soft skill dan hard skill yang dimiliki oleh kader KOPRI.

"Jangan bungkam dengan rasa malu, karena rasa malu itulah yang kadang membuat kalian terdiskriminasi," ujarnya.

Baca Juga :
Luba meneruskan, selama kegiatan SIG ini berlangsung ia berpesan untuk menjaga nama baik PMII dengan menjaga sikap dan berprilaku baik.

 "Jaga akhlak kalian selama di sini, karena yang masyarakat lihat adalah akhlak kalian bukan seberapa besar ilmu kalian," pungkasnya.

Ketua KOPRI PC PMII Bondowoso, Niatul Khairoh menyebutkan ada 3 kaderisasi di KOPRI yaitu Sekolah Islam Gender (SIG), Sekolah Kader Kopri (SKK), dan Sekolah Kader Kopri Nasional (SKKN).

"SIG ini kaderisasi pertama yang diharapkan setelah ini antara laki-laki dan perempuan bisa memaknai arti gender yang sesungguhnya dan apakah bias gender itu sekarang masih zaman," katanya, menyebutkan.
(Ketua KOPRI PC PMII Bondowoso, Niatul Khairoh)
Terakhir, Ketua Cabang PMII Bondowoso yang diwakili oleh Ketua 1 PC PMII Bondowoso, Muhtafarid mengajak kader KOPRI untuk meneruskan perjuangan senior KOPRI yang bersusah payah mendirikan KOPRI di Bondowoso.

"Proses kalian jangan hanya selesaikan di Rayon atau Komisariat. Ayo, lanjutkan kaderisasi kalian sampai Cabang, PKC bahkan PB. Lanjutkan perjuangan senior-senior kalian," ajaknya.

Baca Juga :
Menurut Farid, sapaan akrabnya, percuma belajar gender jika kaderisasi yang ditempuh hanya selesai di Rayon atau Komisariat.

"Jika selesai kuliah juga selesai proses kalian di PMII, maka percuma kalian belajar gender terus menerus. Jadi, mari lanjutkan apa yang dibangun oleh senior kalian di KOPRI," pungkasnya. 

Kegiatan SIG ini diikuti oleh 71 peserta yang terdiri dari anggota Rayon Avicenna dan Averroes STAI At-Taqwa Bondowoso, UIN KHAS Jember, STIH ZAHA Genggong Probolinggo, Universitas Jember dan lainnya. (*)


Pewarta : Muhlas
Editor : Gufron
Lebih baru Lebih lama