KH Ahmad Sayadih Ketua PC LTMNU Bogor saat memberikan sambutan dalam acara Ngobrol Pintar bersama Rais Syuriah PBNU |
Cabang Lembaga Takmir Masjid Nahdhatul Ulama (PC LTMNU) Kabupaten Bogor gelar Ngopi Bareng bersama
Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2015-2021 dengan Tema "Sosialisasi Pendataan Masjid dan Konsolidasi Perkuat Jamaah dan Jam'iyyah".
Acara
yang bertujuan untuk mengamankan masjid yang dibangun oleh orang NU tersebut
bertempat di Pondok Pesantren Bani Harun, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor.
Kamis, (09/06/2022).
Melalui kegiatan
tersebut PC LTMNU dengan cepat mengambil tindakan untuk membentuk tim khusus
dalam melakukan pendataan yang dinahkodai oleh Kang Bagja sebagai ahli IT.
Sehingga, diharapkan bisa dimanfaatkan agar prosesnya cepat.
Baca Juga :
- Kegelisahan Menteri Agama RI Masa Soekarno tentang Jasa Perjuangan Umat Islam
- Cegah Wabah PMK, PW LPPNU Jatim Bantu Desinfektan, Vitamin dan Obat-obatan untuk Peternak
- PSNU Pagar Nusa Babat Lamongan Borong Medali di Tournament Pencak Silat Se-Nusantara
Tim
khusus tersebut bertugas untuk mendata dan menginventarisir semua masjid NU
dengan melibatkan seluruh pengurus mulai dari tingkat Majelis Wakil Cabang
Nahdhatul Ulama (MWCNU) se-Kabupaten Bogor hingga pada tingkatan Ranting di
Desa-desa.
Dokumentasi kegiatan Ngopi Bareng sekaligus launching pendataan masjid NU se-Kabupaten Bogor |
yang juga bekerjasama dengan Kemenag Kabupaten Bogor itu hasilnya akan didokumentasikan dan dibuatkan
data administrasi secara hukum sebagai aset milik jam’iyyah NU Kabupaten Bogor.
Ketua PCLTMNU Kabupaten Bogor, KH Ahmad Sayadih menyampaikan bahwa sebagai pengamanan
aset NU. Agar tidak diakui oleh kelompok yang berusaha menguasai tanpa adanya
bukti kepemilikan secara hukum.
”Pendataan
terhadap masjid ini sangat penting untuk dilakukan sebagai upaya untuk
mengamankan aset-aset NU dari serobotan kelompok lain yang berusaha menguasai
masjid-masjid yang dibangun oleh orang NU,” ungkapnya.
Menurutnya,
pendataan masjid NU itu merupakan bagian dari program yang dicanangkan oleh PC
LTMNU untuk mengetahui jumlah dan data masjid yang dibangun oleh orang NU
khususnya di Kabupaten Bogor.
”Pendataan
ini memang perlu untuk dilakukan sebelum benar-benar terkumpul menjadi sebuah
database masjid NU yang lengkap. Sehingga aset warga NU dapat terjaga dan
terpelihara kepemilikan serta akidahnya di daerah dimana masjid itu didirikan,”
tambahnya.
Ketua
Tim IT LTMNU Kabupaten Bogor, Kang Bagja menuturkan, manfaat keikutsertaan
masjid-masjid dalam program pendataan ini banyak sekali manfaatnya, salah
satunya sebagai mapping masjid NU di Kabupaten Bogor.
"Ada
banyak manfaat yang akan diperoleh bila masjid-masjid ini nantinya terdaftar
ikut serta progam pendataan, salah satunya soal kepengurusan. ID Masjid tentu akan secara otomatis
terintegrasi dengan sistem layanan pemerintah,” tutur Kang Bagja.
Lanjutnya,
Kang Bagja juga mengatakan bahwa program tersebut masuk ke dalam peningkatan
data administrasi organisasi di kepengurusan cabang selama 1 periode ke depan.
"Di
samping itu juga untuk peningkatan administrasi organisasi ke depan,”
lanjutnya.
KH Manarul Hidayat, Rais Syuriyah PBNU periode 2015-2021 (Mengenakan Sorban Putih), saat menghadiri Ngopi Bareng yang diadakan oleh PC LTMNU Bogor |
Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2015-2021, KH Manarul
Hidayat, mengapresiasi dan sangat mendukung program PC LTMNU Kabupaten Bogor
untuk mendata masjid-masjid NU.
"Lanjutkan,
saya sangat setuju dengan pendataan masjid-masjid di Kabupaten Bogor, untuk
menyelamatkan aset warga NU dan juga menjaga Akidah agar tetap utuh dengan
Amaliah ala Nahdliyin," tutup Kiai Manarul.
Hadir
dalam kegiatan launching pendataan masjid NU se-Kabupaten Bogor sekaligus
kegiatan ngopi bareng Kiai Manarul Hidayat di pondok pesantren Bani Harun,
Kecamatan Tenjo Kabupaten Bogor, H Abdul Muiz (Kepala KUA Tenjo), H Abdul Aziz
(Sekretaris PC LTMNU), Kiai Iwan, KH Abidin, H Mukhlis (Kordinator Ngopi
Bareng), KH Maryudi, H Maryono MY, dan perwakilan pengurus MWCNU sekitar.
Kontributor:
Abdul Hakim Hasan
Editor:
Haris