Ketua PW LPPNU Jatim, Ahmad Yani (Kanan) saat berikan Bantuan obat-obatan dan vitamin kepada salah satu peternak |
Menyikapi hal itu PW LPPNU Jatim memberikan bantuan berupa desinfektan, vitamin dan obat-obatan bagi peternak di wilayah JawaTimur.
Ketua PW LPPNU Jatim Ghufron Ahmad Yani menyampaikan bahwa dilaksanakannya kegiatan tersebut merupakan bentuk kepedulian NU Jatim terhadap kegelisahan para peternak yang tengah menghadapi wabah PMK.
Baca Juga :
- PSNU Pagar Nusa Babat Lamongan Borong Medali di Tournament Pencak Silat Se-Nusantara
- PR PMII Nurut Taqwa Akan Gelar RTAR Ke-II, Berikut Tahapannya
- 5 Perang Besar Tantangan Zaman Menurut KH. Said Aqil Siradj
"Kita lakukan kegiatan ini sebagai wujud pelaksanaan perintah para Kiai NU di Jawa Timur untuk selalu hadir dalam setiap kesulitan yang dialami oleh wong cilik (Red_rakyat kecil), sekaligus menyampaikan salam dari para Kiai NU Jawa Timur kepada para peternak untuk selalu memperbanyak membaca do'a dan shalawat," ungkap ketua PW LPPNU itu kepada wartanu.com, Senin malam (06/06/2022).
Tidak hanya itu, pihaknya juga menyarankan para peternak yang tengah menghadapi wabah PMK ini untuk tetap tenang dan tidak melakukan panic selling.
"Saya harap peternak tetap tenang, pengalaman LPPNU merawat sapi yang terkena PMK, alhamdulillah baik-baik saja, jadi jangan panik dan terburu-buru untuk menjualnya, karena pasti akan dibeli dengan harga yang sangat murah dan itu merugikan peternak," serunya.
Pria yang akrab disapa Ahmad Yani itu juga berpesan kepada peternak untuk tetap sabar menghadapi wabah PMK ini.
Dirinya juga menyampaikan kepada para peternak bahwa wabah PMK yang melanda ini disebabkan oleh salah satu jenis virus menurut virology, dan itu tidak sampai mematikan hewan ternak.
Tidak sampai disitu dirinya juga memberikan tips kepada masyrakat secara umum tentang perawatan ternak di tengah wabah PMK.
Adapun tips yang disampaikan untuk menjaga kesehatan ternak bisa dilakukan dengan rutin membersihkan kandang, semprot dengan desinfektan, mandikan ternak dengan sabun, jemur pada sinar matahari pagi, member asupan makanan yang cukup menggunakan bekatul yang diberi air atau bubur rumput.
“Tambahkan juga ramuan herbal peningkat imunitas yang banyak disekeliling kita, insya Allah 10 hari hari kemudian antibodinya akan terbentuk," jelasnya.
Baca Juga :
- Dubes UEA dan PBNU Bahas Program Scholl of Future Studies
- Festival Rempah Nusantara, Ketua DPRD Bondowoso; Upaya Wali Songo Menyebar Islam melalui Seni Budaya
- Syiar Nahdhatul Ulama, Lesbumi PCNU Bondowoso Adakan Festival Rempah Nusantara
Selain tentang wabah PMK, Ketua PW LPPNU Jatim itu juga menyindir terkait persiapan menyambut Idul Adha, dirinya mengatakan PW LPPNU telah melakukan koordinasi dengan Lembaga Bahtsul Masail Nahdhatul Ulama Jawa Timur (LBMNU Jatim) mengenai masalah bagaimana hukum Fiqihnya berqurban di tengah wabah PMK ini.
"Untuk kajian fiqihnya tentang berqurban di tengah wabah PMK, kami telah berkoordinasi dengan LBM Jatim, insyaAllah sudah masuk agenda LBM dalan waktu dekat ini." pungkasnya.
Kontributor : Giant, Alumni PMII Sidoarjo
Editor : Gufron