Ketum PBNU, Gus Yahya dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi lakukan kunjungan ke Abu Dhabi, (Foto : RG) |
Kunjungan Ketum PBNU ke Abu Dhabi itu bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan.
Baca Juga :
- Halaqoh Internasional, Habib Muhdlor bin Ali Alaydrus: Saya Meyakini Peran NU Sangat Besar Sekali
- Cetak Generasi Emas, PR PMII Nurut Taqwa Gelar RTAR Ke-II
- Ketua PAC GP Ansor Sidoarjo Sebut Kader Ansor Harus Militan
Sebagaimana yang dirilis resmi oleh akun Instagram PBNU @nahdlatululama pada Jum'at (17/06), ada beberapa pertemuan yang dilakukan Ketum PBNU selama di Abu Dhabi.
Salah satu pembahasan dalam kunjungan tersebut adalah pembangunan Center for Future Studies |
Dari banyaknya pertemuan Ketum PBNU selama di Abu Dhabi itu, ada dua kerjasama yang dihasilkan.
Pertama, kerjasama antara Muhammad Bin Zayed School for Future Studies (MBZFS) dengan Universitas NU (UNU) Yogyakarta.
"Kedua universitas sepakat untuk mendirikan pusat studi yang difokuskan pada Future Society and Future Technology," katanya.
Selain itu, kedua kampus juga bersepakat untuk membuat Memorandum Saling Pengertian (MSP).
"Memorandum Saling Pengertian (MPS) diharapkan dapat ditandatangani dan dipertukarkan pada kunjungan Presiden RI ke Abu Dhabi pada awal bulan Juli 2022," lanjutnya.
Kedua, kerjasama dengan Menteri Energi dan Infrastruktur PEA tentang pembangunan Center for Future Studies.
"Sedangkan pertemuan dengan Menteri Energi dan Infrastruktur PEA, disepakati bahwa NU akan membangun Center for Future Studies yang bertujuan untuk mempromosikan harmoni antara Islam dan kemajuan peradaban," pungkasnya.
Sebagai informasi, selain dua kerjasama di atas juga ada beberapa rencana kerjasama di antaranya tentang perubahan iklim dan kerjasama lainnya. (*)
Penulis : Muhlas
Editor : Gufron
Tags:
WARTA