Pelantikan Pelajar NU di Mojosari, Ini Pesan Tokoh NU Setempat

Pelantikan Pengurus IPPNU SMKI Baburrohmah Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto
Mojokerto - Pelajar Nahdlatul Ulama yang sering disebut dengan Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) memang menjadi harapan untuk perjalanan bangsa kedepan.

Maka tidak heran jika setiap Tokoh NU diberbagai daerah selalu menyampaikan berbagai nilai-nilai keislaman agar generasi penerus menjadi umat-umat terbaik di zaman millennial ini.

Baca Juga :

Hal itu juga di sampaikan oleh Ketua Ranting NU Desa Belahantengah, Nur Hidayat, dalam acara pelantikan Pengurus IPNU-IPPNU Sekolah Menengah Kejuruan Islam (SMKI) Baburrohmah Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto, tentang Mabadi Khaira Ummah yang merupakan langkah awal pembentukan umat terbaik. 

Menurutnya  pelantikan pengurus IPNU-IPPNU itu tersebut sebagai  upaya untuk menjalankan roda organisasi dan melaksanakan tugas-tugas amar ma’ruf nahi mungkar yang merupakan bagian terpenting dari kiprah NU.

“Karena keduanya mutlak diperlukan untuk mendukung terwujudnya tata kehidupan yang di ridhai Allah SWT,” ungkap Nur Hidayat saat mengisi sambutan diacara pelantikan yang bertempat di SMKI Baburrohman itu.

Dirinya juga menjelaskan, sesuai cita-cita NU, nahi mungkar adalah menolak dan mencegah segala hal yang dapat  merugikan, merusak dan membebani, nilai-nilai kehidupan dan hanya dengan kedua kebahagiaan lahiriah dan bathiniyah tersebut dapat tercapai. Sementara itu kebutuhan strategi NU dewasa ini pun semakin berkembang, NU telah tumbuh menjadi satu organisasi masa besar.

“Tetapi, meskipun tingkat kohesi kultural diantara warga tinggi, kita dapat mengingkari kenyataan, betapa lamban proses pengembangan tata organisasinya. Di hampir semua tingkat kepengurusan dan realisasi program masih terlihat kelemahan manajemen sebagai masalah serius.

Pelantikan pengurus IPNU SMKI Baburrohmah Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto
Dirinya menjelaskan, prinsip-prinsip dasar yang terkandung dalam Mabadi Khaira Ummah tersebut memang sangat relevan dengan dimensi personal dalam pembinaan manajemen organisasi baik bisnis maupun organisasi sosial.

“Manajemen organisasi yang baik membutuhkan Sumber Daya Manusia yang tidak hanya terampil, tetapi juga berkarakter terpuji dan bertanggung jawab,” jelasnya.

Dalam pembinaan organisasi NU, kualitas SDM semacam ini jelas dibutuhkan. Dengan demikian, gerakan Mabadi Khaira Ummah tidak saja relevan dengan program pengembangan ekonomi, tetapi juga pembinaan organisasi pada umumnya.

“Kedua hal ini yang akan menjadi arah strategi pembangkitan kembali gerakan Mabadi Khaira Ummah kita nantinya,” tandasnya.

Di samping bahwa SDM yang dapat dikembangkan melalui gerakan ini akan menjadi kader-kader unggul yang siap berkiprah aktif dalam mengikhtiarkan kemaslahatan umat, bangsa dan negara pada umumnya.


Penulis : Yulia N.H, Pengurus LTN MWC NU Mojosari

Editor : Gufron

Lebih baru Lebih lama