Tanggapi Percepatan Akselerasi Zaman, Ini yang Dilakukan PK PMII RBA STAI At-Taqwa Bondowoso

Ketua Cabang PMII Bondowoso, M. Firmanzah saat memberi sambutan di Acara PKD
Pengurus Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Raden Bagus Asra (PK PMII RBA) Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) At-Taqwa Bondowoso menggelar Pelatihan Kader Dasar (PKD) ke-VIII di PP Darul Hikmah, Koncer Jatian, Bondowoso. Rabu, (22/06/2022). 

Acara yang mengusung tema 'Akselerasi Berpikir Kader Mujahid Untuk Menyelaraskan Zaman" tersebut diikuti oleh segenap peserta yang berasal dari lintas kampus. Baik lokal Bondowoso maupun luar Bondowoso. 

Baca juga : 

Ketua Panitia, Abdul Wafi menjelaskan bahwa tujuan diadakannya acara tersebut sebagai jawaban atas penyesuaian kader terhadap zaman. 

"Jangan biarkan zaman mengikis kita, tapi bagaimana kita yang harus mengikis zaman dengan percepatan pemikiran para kader," jelasnya. 

Lebih lanjut, Wafi juga melaporkan bahwa peserta yang terdaftar dalam acara tersebut berkisar 46 orang yang terdiri dari peserta internal 39 orang dan eksternal 7 orang. 

Ketua Komisariat RBA STAI At-Taqwa Bondowoso, Lubabul Jannah menyampaikan bahwa PKD merupakan acara kaderisasi formal pasca MAPABA sebagai tindak lanjut untuk mencetak kader yang mujahid. Serta, tanggap dengan perkembangan zaman. 

Ketua Komisariat RBA STAI At-Taqwa Bondowoso, Lubabul Jannah saat mengisi sambutan
"Sebelumnya mereka hanya menjadi sebatas anggota. Akan tetapi, harapan besar melalui jenjang kaderisasi formal yang berlanjut ini mampu berkolaborasi dengan masyarakat dan berdaya saing di era digitalisasi. Sebab, Akselerasi zaman sangat pesat, jika tidak cepat kita menanggapi. Maka, kita akan menjadi kader yang tertinggal," katanya. 

Menurutnya, acara formal tersebut akan menjadi bekal Kader (Mahasiswa) sebagai agent of change dan agent of social control yang tidak cukup dengan keberanian saja. Akan tetapi harus diimbangi dengan kebutuhan ilmu dan bekal yang cukup. 

Selain itu, ia juga berpesan kepada seluruh panitia maupun peserta serta tamu yang ikut andil dan berpartisipasi dalam acara tersebut, agar selalu menjaga marwah PMII selama acara tersebut berlangsung. 

"Saya titip nama baik PMII di pundak kalian selama tiga hari ke depan. Jaga etika yang utama sebab kita berada di lingkungan Pondok Pesantren yang selalu mengedepankan akhlak," tandasnya. 

Disisi lain, Ketua Cabang PMII Bondowoso, Sahabat M. Firmanzah, S.Pd mengatakan bahwa PKD yang merupakan jenjang kaderisasi formal kedua pasca MAPABA sudah saatnya mencetak Kader Mujahid yang akan menjadi pelopor, subjek, dan pendekar-pendekar PMII kedepannya. 

Baca Juga : 

Tentu nantinya harus diketuk tularkan kepada regenerasi selanjutnya. Tidak lagi menjadi pengekor lagi. Sehingga, akan terlihat bagaimana kemajuan organisasinya. 

Suasana PKD PK PMII RBA STAI At-Taqwa Bondowoso berjalan dengan lancar
"MAPABA dikenal anggota hanya menjadi pengekor saja, akan tetapi jenjang selanjutnya yang dikenal dengan PKD tersebut sudah harus menjadi Kader Pelopor, Pejuang dan mampu diketuk tularkan kepada generasi berikutnya," tegasnya. 

Menurutnya, seorang pemimpin yang hebat tidak terlahir dari samudra yang tenang. Akan tetapi, pemimpin yang hebat terlahir dari samudra yang penuh dengan gelombang dan badai yang menghantam. 

"Oleh karena itu, banyak siratan makna dalam Mars PMII yang bukan hanya sebatas nyanyian tapi renungkanlah maknanya. 'Habislah sudah masa yang suram, selesai sudah derita yang lama'. Ketika sudah menjadi kader sudah tidak suram lagi. Tercetak akselerasi seorang pejuang sejati yang tanggap dengan perkembangan zaman," lanjutnya. 

Lebih lanjut, Firman menambahkan bahwa, kaderisasi formal terus menjadi ajang para anggota selama berproses untuk selalu mengupgrade level intelektual, gerakan dan lainnya. 

"MAPABA masih menjadi pengikut, PKD menjadi kader pejuang, penggerak. Diimbangi dengan kapasitas yang terus bertambah dan diasah. Dan PMII menjadi wadah perbanyak membaca sebagai bekal dan diskusi sebagai referensi pandangan. Maka, menjadi kader Mujahid harus dibekali dengan baik dan benar," tutupnya. 

Respon baik dari Ketua Cabang tersebut sebagai apresiasi bagaimana Komisariat yang tanggap, mampu dan banyak mengalami transisi yang sesuai dengan zaman.

Majelis Pembina Komisariat (Mabinkom) RBA STAI At-Taqwa Bondowoso, Abdul Mufid, S.Pd.I juga menyampaikan bahwa melalui acara tersebut menghasilkan output yang bisa memberikan kontribusi dan dedikasi dirinya terhadap organisasi dengan loyalitas yang tinggi. 

Mabinkom RBA STAI At- Taqwa Bondowoso turut hadir dalam acara PKD yang dilaksanakan di PP Darul Hikmah, Koncer Jatian
"Acara ini harus mampu melahirkan dan mencetak produk yang maksimal tidak sekedar mengekor ikut pelatihan. Sehingga timbul kader yang kritis dan produktif. Bukan hanya kritis, tapi tidak produktif. Tetap mengkritisi dan punya solusi," ungkapnya. 

Mufid juga menyampaikan, yang dulu juga berproses di Komisariat RBA tersebut juga berpesan bahwa sebagai Kader harus lebih maksimal terhadap organisasinya (PMII).

Jangan kemudian bertanya apa yang didapat dari PMII. Akan tetapi, bertanyalah pada diri sendiri apa yang bisa diberikan pada PMII. 

"Mengabdilah semaksimal mungkin di organisasi (PMII), karena mengabdi sebagai bukti kecintaan kepada organisasi (PMII)," pungkasnya memotivasi. 

Pantauan di lapangan, acara tersebut juga dihadiri oleh Yudikatif (Ketua Cabang PMII Bondowoso Masa Khidmat 2015 - 2016), Fatholla (Ketua Cabang PMII Bondowoso Masa Khidmat 2016 - 2017) bersama senior seangkatan pada masa perjuangannya dulu. 

Selain itu, turut hadir Ketua Rayon Avicenna dan Averroes beserta segenap jajaran pengurusnya. PK PMII Wahid Hasyim Poltek, PK PMII STITA, PK PMII UNIBO, PR PMII FEBI UIN KHAS, UNIB Situbondo, dan seluruh kader PMII se-Bondowoso. (*) 


Penulis : Haris

Editor : Gufron

Lebih baru Lebih lama