Ketua Ansor Desa Tarik (No 3 dari kiri) terpilih sebagai Kades setempat |
Kepala Desa Tarik yang kerap disapa Fafan ini terpilih menjadi Kepala Desa Tarik Kecamatan Sidoarjo dengan perolehan suara 1442 dari 3.005 suara pada gelaran Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) pada Ahad (19/06) kemarin.
Baca Juga :
- Menyorot LGBT, Wakil Ketua Aswaja NU Center Sidoarjo: Kembalikan Sidoarjo ke Dalam Kultur Religius
- Ketum PBNU Berkunjung Ke Abu Dhabi, Ini Hasilnya
- Halaqoh Internasional, Habib Muhdlor bin Ali Alaydrus: Saya Meyakini Peran NU Sangat Besar Sekali
Fafan menjelaskan, alasannya ingin menjadi kepala desa karena ia ingin memaksimalkan kontribusi pemuda dalam membangun desa yang lebih baik. Selain itu, ia juga optimis bahwa pemuda mampu menjadi pemimpin ideal.
“Menjadi pemimpin tidak tentang umur, melainkan siapapun yang memiliki cita-cita yang baik untuk desa, atau negara Indonesia secara umum. Dia berhak untuk berkontestasi menampilkan gagasan dan memberikan solusi kepada masayarakat desa. Namun kembali lagi, juri terbaik adalah masyarakat, masyarakat yang menilai kita dipercaya atau tidak. Kita layak atau tidak,” katanya saat dikonfirmasi wartanu.com, Senin (20/06/2022) malam.
Dirinya bersyukur dan mengucapkan terimakasih kepada warga Desa Tarik yang memberikan kepercayaan dan amanah.
Ia pun mengajak masyarakat dan pemuda ke depan untuk mengelola desa menjadi lebih baik secara bersama-sama.
“Barometer desa maju adalah pembangunan desa yang mewadahi pemudanya. Baik pembangunan SDM masyarakat, pembangunan fisik atau infrastruktur. Dengan hal tersebut bagi kami pembangunan sangat penting,” terangnya.
Menurut pemuda kelahiran Sidoarjo, 15 Juli 1995 itu, membangun desa adalah kewajiban pemuda dan masyarakat semuanya. Dirinya sebagai pemuda mengatakan bahwa dalam membangun desa harus dengan spirit yang lebih dan berkelanjutan.
“Acuannya pada visi yang telah kami susun, yaitu desa solusi dan maju. Dimana desa bisa menjadi sahabat masyarakat dengan banyak solusi permasalahan dan maju untuk progres yang lebih baik dari sebelumnya,” terangnya.
Pemuda NU yang pernah nyantri di Pondok Pesantren Al-Hidayah Putra Tarik ini juga mengucapkan terimakasih atas saran dan masukan dari Pimpinan Anak Cabang (PAC) Desa Tarik ataupun Pimpinan Cabang (PC) GP Ansor Sidoarjo.
Menurutnya, GP Ansor telah memberikan ruang dan media belajar yang baik dalam management, leadership, dan organisasi.
“Sehingga sedikit banyaknya bekal saya memimpin Desa Tarik adalah proses belajar di organisasi GP Ansor,” pungkasnya.
Kontributor : Sugianto, Kader NU Sidoarjo
Editor : Muhlas