Flayer Tabligh Akbar Hanan Attaki yang menuai kontroversi di berbagai media sosial |
Usai mendapat penolakan di sejumlah daerah tersebut, kegiatan Hanan Attaki dikabarkan akan dilaksanakan di Pondok Pesantren Al-Ishlah Dadapan, Bondowoso.
Hal tersebut dibuktikan dengan beredarnya flyer kegiatan Tabligh Akbar Menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1444 H yang akan dilaksanakan pada Jum'at, 29 Juli 2022.
Baca Juga :
- Wirid Ini Sering Dibaca Oleh KH Hamid Pasuruan,Berikut Fadhilahnya
- Upayakan Peningkatan Kesejahteraan Pekerja, PCNU Bondowoso Lakukan MoU Dengan BPJS Ketenagakerjaan
- Terima Kunjungan Presiden Timor Leste, KetumPBNU; Ini Momen Luar Biasa
Beredarnya flyer tersebut mendapatkan respon dari berbagai pihak. Salah satunya datang dari Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Bondowoso.
PC PMII Bondowoso dalam hal ini dengan tegas menolak kegiatan tersebut berdasarkan beberapa alasan.
Menurut Ketua Umum PMII Bondowoso, M. Firman Zah, pihaknya menolak kegiatan tersebut karena sebelumnya Hanan Attaki di sejumlah daerah sudah ditolak.
"Konser Langit ditolak di Jember lantaran acara tersebut diselenggarakan oleh para mantan tokoh Hizbut Tahrir Indonesia (HTI)," katanya pada wartanu.com, Selasa (26/07).
Tak lama berselang, penolakan terhadap Hanan Attaki di Jember juga terjadi di Situbondo.
Surat penolakan PMII Bondowoso terhadap rencana Tabligh Akbar Hanan Attaki |
Firman juga menegaskan, bahwa penolakannya tersebut juga mengacu kepada Panitia Konser Langit di Jember yang merupakan mantan tokoh HTI.
“Berdasarkan data yang kami peroleh dari sejumlah media, acara Konser Langit yang sudah gagal diadakan di Jember, akan tetap diselenggarakan di luar Jember. Karenanya kami menduga, kegiatan Tabligh Akbar yang digeser ke Bondowoso juga diprakarsai oleh jebolan HTI”, ungkap Firman.
Firman membeberkan, Hanan Attaki sebagaimana klarifikasinya di sejumlah media sosial, mungkin saja tidak ada kaitannya dengan HTI.
“Tapi yang perlu diantisipasi adalah ketika orang-orang sekitarnya, maupun panitia kegiatan, merupakan mantan tokoh HTI”, tegasnya.
Firman juga membeberkan, bahwa dalam sejumlah penelitian skripsi mahasiswa S1 (strata satu), Hanan Attaki disebut sebagai mantan Pemimpin Redaksi Buletin Salsabila yang dipimpin oleh beberapa tokoh Ikhwanul Muslimin di Kairo, Mesir.
"Ini juga patut kita waspadai,” ungkapnya.
Mengacu terjadinya penolakan di berbagai daerah terhadap Hanan Attaki dan beberapa alasan di atas, lanjut Firman, PC PMII Bondowoso tegas menolak pelaksanaan kegiatan Tabligh Akbar di Pondok Pesantren Al-Ishlah Dadapan-Bondowoso yang mendatangkan Hanan Attaki sebagai penceramah.
"Kami mohon kepada Bapak Bupati serta Kapolres Bondowoso untuk 'membatalkan' atau 'menggagalkan' dimanapun tempatnya agar tidak terjadi konflik lantaran perbedaan paham pemikiran dengan mayoritas masyarakat Bondowoso," tegasnya.
Penulis : Muhlas
Editor : Gufron