Perihal Doa

Desain Foto : Tim Kreatif
Permintaan seorang hamba pada Tuhannya adalah bentuk rasa keterkaitan dan butuhnya pada pertolongan serta karunia dari yang Maha Kuasa.

Ada orang yang mengatakan kalau “usaha tanpa doa itu  sombong dan doa tanpa usaha bohong”. Ungkapan ini sering terdengar di telinga kita. Jika dipikirkan memang benar kenyataannya.

Baca Juga : 

Jika seseorang berusaha terus menerus dengan bekerja namun tanpa ada selingan doa di dalamnya, maka sombonglah orang tersebut. Karena ia tidak melibatkan Allah SWT dalam pekerjaan yang dilakukannya.

Padahal nyatanya, hidup yang dijalani manusia semuanya atas pertolongan dan kasih sayang dari Allah SWT. Bagaimana mungkin manusia bisa tinggalkan Allah SWT sedangkan Allah SWT adalah Tuhan penggerak dan penguasa seluruh alam, lalu dengan sombongnya  tidak mau memanjatkan permohonan?

Hal tersebut tertulis dalam salah satu ayat Al Quran yang, artinya:

"Dan Tuhanmu berfirman, 'Berdoalah kepada-ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk neraka jahanam dalam keadaan hina dina'." (QS Surat Ghafir, ayat 60).

Selama manusia masih berpijak di atas tanah ciptaan Allah SWT, selama itu pula dirinya wajib berdoa dan beribadah pada Allah SWT dengan memohon pertolongan serta belas kasihan dari-Nya.

Doa tidak saja jadi cara untuk meminta kepada Allah SWT. Lebih dari itu, dengan doa, seorang muslim bisa semakin dekat dengan sang penciptanya. Di kehidupan ini pun sudah banyak orang yang membuktikan kekuatan dari doa. Namun untuk bisa diterima, tentunya doa harus diucap dengan tulus.

Baca Juga :

Dalam hal ini, suatu ketika Abah KH. Imam Barmawi Burhan pernah berdawuh bahwa segala doa yang manusia panjatkan tidak akan pernah sia-sia. Semuanya akan tersimpan rapi dalam file masa depan.

Abah KH. Imam Barmawi berpesan kepada santri-santrinya untuk tidak meminta semua doa yang dipanjatkan dikabulkan di dunia, karena hal itu akan membuat manusia tidak punya tabungan di akhirat kelak.

Jadi, usaha yang sudah dilakukan jangan lupa sandingkan dengan doa dan doa itu pasti didengar oleh Allah SWT. Sebagaimana dawuh Abah KH. Imam Barmawi bahwa doa kita tidak ada yang sia-sia. Pasti Allah SWT akan mengabulkan doa kita, tapi itu semua pasti oleh Allah SWT disesuaikan dengan kebutuhan kita bukan dengan keinginan kita.

Jannji Allah SWT yang akan mengabulkan setiap doa, terkandung dalam surah Al-Baqarah, ayat 186, yang artinya sebagai berikut:

"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka memperoleh kebenaran."

Kadang manusia begitu. Tidak mencerdasi apa yang terjadi. Bersujud siang malam tidak lepas dari hamparan sajadah, berdoa tanpa henti, namun tidak ada usaha dhohirnya sama sekali, tidak mau berusaha dengan bekerja.

Baca Juga :

Tentu itu adalah bentuk kemustahilan bagi Allah SWT untuk memberikan rezeki kepada orang yang hanya sibuk berdoa tanpa berusaha.

Seharusnya antara doa dan usaha harus seimbang. Tidak melulu harus bekerja dan tidak melulu harus berdoa. Keduanya harus dikolaborasikan, karena doa dan usaha memiliki ikatan yang tidak bisa dipisahkan. Harus seimbang antara dhahir (usaha) dan batin (doa). Tidak boleh timpang sebelah.


Penulis : Iffah Annisa’ PPI. Nurul Burhan Putri AL-IFFAH 2 Badean-Bondowoso

Editor : Muhlas

Lebih baru Lebih lama