Ilustrasi, Ikhtiar dan Tawakkal; Sebuah Perjuangan Melawan Sakit (Foto : Tim Kreatif) |
Sebagaimana diketahui bersama, untuk mendapatkan sesuatu manusia dituntut untuk berjuang terlebih dahulu. Sebagai manusia tentunya harus menyadari bahwa tidak ada sesuatu yang bisa didapat dengan instan, semuanya butuh proses bukan protes.
Dengan ujian itu, Allah SWT ingin tahu seberapa sabar dan kuat hamba-Nya melewati ujian yang diberikan. Kurang lebih dua bulan, saya menerima ujian sakit dari Allah SWT. Waktu itu tepat di hari ulang tahun saya yang ke-18 tahun.
Baca Juga :
- Kisah Heroik Tiga Bersahabat
- Mudah Dihafal, Beginilah Doa Ketua PSNU Bondowoso Saat Menjalani Isoman
- Kabar Duka, Sekjen PBNU Era Gus Dur, KH Abdul Ghaffar Rahman Wafat
Dua minggu lamanya saya berdiam diri—dirawat, di rumah. Tapi, karena melihat keadaan saya yang melemah, akhirnya saya dibawa periksa ke dokter oleh keluarga. Sesampainya di rumah sakit darah saya diambil kemudian hasil lab menyatakan saya terkena penyakit Typus. Sedari kecil saya tidak pernah terkena penyakit Typus, baru kali ini menderita penyakit itu.
Minggu ketiga keadaan saya semakin melemah lantaran tidak makan nasi, hanya minum saja. Saya meminta pada keluarga agar dirawat di rumah sakit, tapi setelah ayah datang, ia tidak mengijinkan. Ia malah mencari dokter yang bisa rawat jalan untuk saya dan alhamdulillah ada.
Waktu dokter itu datang, saya tidak tahu peralatan apa saja yang ia bawa. Saya pusing. Pusing sekali. Sampai saya pingsan karenanya. Setelah sadar, tangan kanan saya sudah tertancap jarum infus. Seluruh keluarga berada di samping kanan saya menunggui saya yang entah sudah berapa jam pingsan.