H. Syamsul Arifin, Ketua PSNU Pagar Nusa Bondowoso |
Selain anjuran pemerintah dan menerapkan protokol kesehatan, masih banyak cara-cara unik yang dilakukan oleh setiap orang agar terhindar dari Virus yang satu ini. Seperti banyak mengkonsumsi jamu herbal dan lain sebagainya.
Dikalangan Nahdliyyin, mentaati protokol kesehatan dan mengkonsumsi bahan-bahan herbal masih dirasa kurang pas jika tidak ditambah dengan Amalan-Amalan atau doa yang diyakini dapat menolak berbagai jenis penyakit (Bala).
Baca Juga :
- KH. Asy’ari Fasya, Lc; Himbauan dan Doa Ijazah Dalam Menghadapi Virus Covid-19
- Kabar Duka, Sekjen PBNU Era Gus Dur, KH Abdul Ghaffar Rahman Wafat
- Ikhityarkan Kemandirian Rayon, Kader NU Taman Krocok Siap Jadi Ketua Rayon Avicenna
- Gandeng Demisioner Ketua PCI IPNU Korea Selatan, PAC IPNU-IPPNU Prajekan Adakan Ngobrol Virtual
Hal tersebut juga dilakukan oleh Ketua Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa Bondowoso, H. Syamsul Arifin yang telah usai menjalani Isolasi Mandiri (Isoman) karena terpapar Virus Corona.
Ketua PSNU Pagar Nusa Bondowoso tersebut menceritakan, Virus yang diduga berasal dari China ini benar-benar nyata adanya. Gejalanya pun cukup nampak, tidak biasa dan berbeda dengan gejala-gejala pada penyakit lainnya.
Awalnya, kata Syamsul, dirinya merasa lemas dan pegal-pegal di seluruh tubuh. Kemudian, keesokan harinya tubuhnya merasa panas dan sesak napas.
"Gejalanya berbeda dengan penyakit lainnya, saya merasakan panas yang luar biasa dan sesak napas, belum pernah saya merasakan seperti itu sebelumnya," kata Syamsul saat diminta keterangan oleh tim wartanu.com.
"Padahal saya sudah minum obat Antibiotik, penurun panas, Alfara, namun panasnya tetap tidak turun," lanjutnya.
Selain panas yang tinggi, dia juga mengaku bahwa pada hari-hari berikutnya indra penciumannya menghilang (Anosmia).
"Sampai hari keempat panas saya belum turun dan sudah hilang penciuman, saya mencoba mengkonsumsi buah labu, Alhamdulillah pada hari kelima panasnya mulai turun," ungkapnya.
Ketika hendak memakan buah labu rebus yang telah dimasak oleh putrinya itu, kata Syamsul, dirinya teringat dengan doa atau amalan dari sang Guru, yang diijazahkan saat berada di taman mini, Jakarta.
"Pada saat mau makan buah labu, saya teringat dengan ijazah guru saya, Gus Maksum, saya pun membacanya," tuturnya.
Alhasil, pada hari keempat hingga hari kedelapan mengkonsumsi buah labu, ketua PSNU Pagar Nusa Bondowoso itu mengaku perlahan panasnya turun dan indra penciumannya kembali normal.
"Pada hari kedelapan panas saya hilang dan penciuman saya kembali," lugasnya diiringi senyum sumringah dibibirnya.
Baca Juga : Mak Yam yang Menginspirasi dan Doa Untuknya
Adapun doa atau amalan yang dimaksudkan tersebut adalah, Istighfar 100 kali, Bismillahi al-Kafi, Bismillahis Syafi, Bismillahil Mu'afi, Bismillahiladzi la yadhurru ma'asmihi syaiun fil ardhi wala fissama'i wahuwassami'ul 'alim.
Syamsul, juga menambahkan sebelum membaca amalan tersebut diharapkan untuk bertawassul kepada Rasulullah SAW, dan kepada Gus Maksum yang telah mengijazah.
Di penghujung wawancara, Syamsul menghimbau kepada seluruh masyarakat yang tengah menjalani Isoman untuk tidak terpengaruh dengan berita-berita tentang Virus Corona. Dia berpesan untuk terus bersemangat dan meyakinkan bahwa penyakitpun pasti akan sembuh.
"Jangan terpengaruh dengan berita Covid, yakinlah pasti akan sembuh," tutupnya (*)
Penulis : Muhlas
Editor : Gufron