ZoyaPatel

KH. Marzuki Mustamar; Tidak Ada Kitab Suci yang Asli Selain Al-Qur’an

Mumbai

KH. Marzuki Mustamar, saat memaparkan tentang keorisinilan al-Qur'an pada Resepsi Pelantikan PCNU Bondowoso
Ketua Tanfidziah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH. Marzuki Mustamar menjelaskan satu-satunya kitab suci yang asli
hanyalah al-Qur’an. Hal tersebut beliau sampaikan dalam kegiatan Resepsi
Pelantikan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Bondowoso di PP. Nurul Ulum
Desa Cindogo Kecamatan Tapen Kabupaten Bondowoso, Sabtu (30/10).



KH. Marzuki, juga menyerukan kepada seluruh warga Nahdliyyin
untuk tetap berpegang teguh kepada agama Islam dengan haluan Ahlusunnah Wal
Jama'ah ini
. Sebab, menurutnya hanya agama islamlah satu-satunya agama yang paling
orisinil dan harus dipertahankan oleh pemeluknya hingga ajal menjemput.



"Dalam kondisi dan sesulit apa pun, kita harus tetap
islam. Mengapa harus tetap beragama Islam? Setahu kami beragama itu harus
memilih yang asli, orisinil. Ukuran orisinilnya suatu agama bisa dilihat dari
kitab sucinya. Kalau kitab sucinya orisinil, maka agama yang bersangkutan juga
orisinil. Kalau kitab sucinya diragukan keorisinilannya, maka jangan marah jika
agama yang bersangkutan juga diragukan oleh pemeluknya," kata KH. Marzuki
saat mengisi ceramah pada resepsi pelantikan PCNU Bondowoso.

Baca Juga : 



Tidak hanya sampai disitu, KH. Marzuki menguraikan,
satu-satunya kitab suci yang asli hanyalah al-Qur'an dengan berbagai fakta. katanya,
Ada beberapa indikator terkait keaslian al-Qur'an, salah satunya adalah
al-Qur'an yang ditulis dan diperbanyak pada zaman Sayyidina 'Utsman bin 'Affan
sampai hari ini tetap ada di museum al-Qur'an.



“Kalau kalian umrah atau haji, sempatkan ke museum
al-Qur’an. Di sana nanti kalian akan dipamerkan lembaran-lembaran kuno yang itu
tulisan mushaf al-Qur’an tanpa titik dan harakat,” lanjutnya.



Selain itu, KH. Marzuki juga menjelaskan bahwa sangat mudah
untuk membuktikan keaslian al-Qur’an. Salah satu cara yang bisa dilakukan
adalah dengan saling menunjukkan terbitan al-Qur’an dari berbagai negara.



"Islam dari dulu tetap satu al-Qur'an, sampai sekarang
pun tetap satu al-Qur'an, tidak berversi-versi. Meskipun diterbitkan dari
masing-masing negara, isinya tetap sama tidak ada versi lain, yang membedakan
hanyalah kefasihan membacanya," ujarnya.



Dari berbagai macam Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) tingkat
internasional, lanjut KH. Marzuki, tidak ada satu pun dari negara yang membawa
atau membaca al-Qur’an dengan versi lain.



“Australia, China, Eropa, Arab, al-Qur’an yang digunakan
sama, tidak ada yang berbeda, tidak ada versi lain. Penulisan dan cara
membacanya juga sama,” lanjutnya, menjelaskan.



Lebih lanjut, KH. Marzuki mengajak warga NU untuk tetap
beragama Islam sampai mati bukan tanpa alasan, karena menurutnya, Islam adalah
harga mati, agamanya asli dan kitab sucinya juga asli.



"Siapa yang memeluk agama di luar Islam, menurut
al-Qur'an, maka dia tidak akan diterima oleh Allah SWT. Jadi akan merugi,
celaka. Kalau tidak percaya buktikan sendiri. Dan, siapa pun yang keluar dari
Islam maka amalnya akan dihapus dan di neraka selamanya," ujarnya.



Menurut KH. Marzuki, orang yang murtad atau keluar dari
agama Islam sampai akhir hayatnya tidak kembali lagi pada Islam dan dia mati
dalam keadaan kafir, maka seluruh amal ibadah yang sudah dilakukan akan
sia-sia.



"Dan mereka yang mati dalam keadaan murtad, maka akan
menjadi penghuni neraka jahannam, kekal selama-lamanya. Tidak percaya silahkan
mati dalam keadaan kafir,” pungkasnya. (*)



 



Penulis : Muhlas



Editor    : Gufron

Ahmedabad