Syiar Nahdhatul Ulama, Lesbumi PCNU Bondowoso Adakan Festival Rempah Nusantara

Melalui pagelaran seni dan budaya, Lesbumi PCNU Bondowoso Syiarkan Ke-NU-an
Lembaga Seni dan Budaya Muslimin Pengurus Cabang Nahdhatul Ulama (Lesbumi PCNU) Kabupaten Bondowoso menggelar Festival Rempah Nusantara di Graha NU Bondowoso. Minggu, (29/05/2022). 

Acara yang berlangsung selama dua hari itu, dimulai dari tanggal 28 – 29 Mei 2022 pada jam 19.00 – 22.00 WIB dan sudah terlaksana setiap satu tahun sekali. 

Tujuannya adalah sebagai syiar NU dengan menyebar Ahlussunnah Wal Jamaah An-Nahdliyah melalui pagelaran beragam seni budaya dan karya dari produk lokal yang ditampilkan.

Baca Juga :

Tidak hanya itu, diadakannya Festival Rempah Nusantara itu juga sebagai pendorong dan membantu geliat pelaku UMKM Rempah-rempah khususnya di Kabupaten Bondowoso.

Ketua Lesbumi PCNU Bondowoso, H. Muhlis Adi Rangkul menyampaikan bahwa tidak semua masyarakat Bondowoso pada umumnya mengenal NU, Terutama generasi muda masa kini. 

Belum lagi semakin menyebarnya faham transnasional dan gerakan ekstrimisme yang terus meracuni regenerasi negeri. Sehingga, paham radikal mulai merasuki kedalam pikirannya.

Pertunjukan Teater Legenda Batu So’on Solor, oleh Tim GAS Bondowoso
Menurutnya, melalui Festival Rempah Nusantara yang terbuka untuk umum ini. Lesbumi Bondowoso mengajak dan merekatkan mereka untuk kembali kepada khittah (Ahlussunnah Wal Jamaah) yang benar.

“Syiar Ke-NU-an itu memang menjadi prioritas tujuan kita. Meng-NU-kan mereka dengan perlahan melalui pagelaran seni dan budaya dalam rumah besar NU. serta, dengan cara milenial agar mudah tersampaikan dan masuk dalam relung hati mereka. bukan berarti cara lama tidak berlaku,” urainya Muhlis.

Adapun seni budaya yang ditampilkan dalam Festival tersebut adalah Teater ‘Legenda Batu So’on Solor’ oleh Grup Apresiasi Seni (GAS) Bondowoso dan ‘Legenda Desa Belimbing’ oleh SMPN 3 Bondowoso, musik akustik, gambus dan ketoprak. Semuanya menyelipkan pesan-pesan Aswaja dalam setiap penampilan.

Penampilan Teater Legenda Desa Belimbing oleh SMPN 3 Bondowoso
Disisi lain, H. Muhlis menambahkan, pemilihan rempah sebagai festival sebab rempah merupakan primadona Nusantara. Terlebih Indonesia dahulu dijajah karena banyak rempahnya serta manfaatnya.

Menurutnya, Kunci masa depan Bondowoso yang utama adalah pertanian. Maka, rempah menjadi pendongkrak perputaran ekonomi untuk masyarakat Bumi Ki Ronggo (Raden Bagus Asra).

“Rempah merupakan jalur pilihan yang bisa meningkatkan ekonomi. Dikarenakan Bondowoso tak memiliki lautan seperti Kota tetangga. Oleh karena itu, memaksimalkan sektor Dinas Pertanian baik hulu ataupun hilir menjadi sebuah keharusan,” pungkasnya.

Pantauan dilapangan, turut hadir Ketua DPRD Bondowoso, Wakil Ketua DPRD Bondowoso, Ketua Komisi IV DPRD Bondowoso, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bondowoso, Ketua MUI Bondowoso, Segenap jajaran PCNU Bondowoso dan undangan beberapa terkait yang juga ikut bergabung didalamnya. (*)


Penulis: Haris

Editor: Gufron

Lebih baru Lebih lama